Tuliskan hadits tentang Ridho allah tergantung kepada keridhoan orangtua ?

Tuliskan hadits tentang Ridho allah tergantung kepada keridhoan orangtua ?Tuliskan hadits tentang Ridho allah tergantung kepada keridhoan orangtua ?

Jawaban 1 :

Tulisan dari lafadz hadis yang menjelaskan bahwa ridha Allah salah satunya tergandung dari ridha kedua orang tua menggunakan huruf hijaiyah adalah رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ. Lafadz hadis رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ merupakan salah satu hadis qauliyah ( hadis yang bersumber atau disandarkan kepada perkataan atau ucapan Nabi Muhammad) yang diriwayatkan oleh imam Tirmidhi. Hadis tersebut menjelasan mengenai sangat penting selalu berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu kepada ibu dan ayah, sehingga mendapat ridha dari kedua orang tua dalam menjalani kehidupan dan membuat kita lebih mudah untuk mendapat ridha Allah.

Dijawab Oleh :

Susi Ferawati, S.Pd

Jawaban 2 :

Tulisan dari lafadz hadis yang menjelaskan bahwa ridha Allah salah satunya tergandung dari ridha kedua orang tua menggunakan huruf hijaiyah adalah رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ. Lafadz hadis رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سخط اللَّهِ فِـيْ سخط الْوَالِدَيْنِ merupakan salah satu hadis qauliyah ( hadis yang bersumber atau disandarkan kepada perkataan atau ucapan Nabi Muhammad) yang diriwayatkan oleh imam Tirmidhi. Hadis tersebut menjelasan mengenai sangat penting selalu berbuat baik kepada kedua orang tua yaitu kepada ibu dan ayah, sehingga mendapat ridha dari kedua orang tua dalam menjalani kehidupan dan membuat kita lebih mudah untuk mendapat ridha Allah.

Dijawab Oleh :

Aryani, S.Pd

Penjelasan :

Memahami Kedudukan Orang Tua dalam Islam

Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW berulang kali menekankan betapa agungnya kedudukan orang tua. Bakti kepada mereka seringkali disejajarkan dengan perintah bertauhid kepada Allah SWT, menunjukkan betapa sentralnya peran mereka dalam kehidupan seorang Muslim. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 23-24: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.'”

Baca Juga:  Dalam surah Al Mu'min ayat 60 Allah berjanji bahwa​ ?

Ayat ini secara jelas melarang setiap bentuk perkataan atau perbuatan yang dapat menyakiti hati orang tua, bahkan sekadar ucapan “ah”. Perintah untuk berbuat baik dan merendahkan diri di hadapan mereka adalah bentuk pengamalan langsung dari nilai-nilai Islam. Dari sinilah kita bisa melihat bahwa konsep ridho Allah tergantung ridho orang tua memiliki akar yang sangat kuat dalam wahyu ilahi, menjadi landasan bagi setiap Muslim untuk menempatkan orang tua di posisi yang terhormat.

Hadits Kunci: Ridho Allah Tergantung Ridho Orang Tua

Pernyataan yang menegaskan bahwa ridho Allah tergantung ridho orang tua adalah sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang sangat masyhur dan menjadi pedoman utama dalam berbakti. Hadits ini menjadi pengingat yang kuat tentang bagaimana perlakuan kita terhadap orang tua memiliki dampak langsung pada hubungan kita dengan Sang Pencipta.

Redaksi Hadits dan Sanadnya

Hadits tentang keridhoan Allah yang bergantung pada keridhoan orang tua diriwayatkan dalam beberapa jalur dan memiliki derajat shahih. Salah satu redaksi yang paling sering dikutip adalah:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ‏”‏ رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ ‏”‏

Dari Abdullah bin Amr, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Ridho Allah itu terletak pada ridho orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Hadits ini menunjukkan keautentikan yang tinggi, diriwayatkan oleh imam-imam hadits terkemuka, sehingga tidak ada keraguan tentang kesahihannya. Sanad yang kuat ini memastikan bahwa pesan yang terkandung di dalamnya benar-benar berasal dari Rasulullah SAW dan merupakan bagian dari ajaran Islam yang harus diyakini dan diamalkan.

Makna Mendalam di Balik Redaksi Hadits

Makna dari hadits ridho Allah tergantung ridho orang tua ini sangatlah dalam dan komprehensif. Ridho Allah (kerelaan Allah) di sini dapat diartikan sebagai penerimaan Allah terhadap amal ibadah seorang hamba, pemberian keberkahan dalam hidup, kemudahan dalam segala urusan, serta janji surga di akhirat. Sementara itu, ridho orang tua (kerelaan orang tua) adalah kondisi di mana orang tua merasa senang, bangga, dan puas dengan perilaku serta bakti anaknya, sehingga mereka mendoakan kebaikan dan tidak merasa kecewa atau marah.

Hubungan sebab-akibat yang digambarkan dalam hadits ini bersifat langsung. Artinya, jika seorang anak berhasil meraih keridhoan orang tuanya, maka ia akan lebih mudah mendapatkan keridhoan Allah SWT. Sebaliknya, jika seorang anak menyakiti hati orang tuanya sehingga mereka murka, maka kemurkaan Allah SWT pun akan lebih mudah menimpanya. Ini adalah pengingat bahwa kebaikan kepada orang tua bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga jalan menuju kebaikan yang lebih besar dari Allah SWT.

Baca Juga:  Jaringan yang menghubungkan dua atau lebih LAN disebut ?

Bukan Sekadar Kewajiban, Tapi Pintu Surga

Berbakti kepada orang tua lebih dari sekadar memenuhi kewajiban. Ia adalah salah satu amalan yang paling dicintai Allah SWT dan merupakan kunci pembuka pintu surga. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits lain: “Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau mau, engkau bisa menyia-nyiakannya atau menjaganya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Ini menegaskan bahwa mencapai ridho Allah tergantung ridho orang tua adalah upaya untuk menjaga pintu surga agar tetap terbuka lebar. Kehilangan keridhoan mereka sama saja dengan menutup salah satu pintu terpenting menuju kebahagiaan abadi. Oleh karena itu, setiap Muslim didorong untuk senantiasa berbuat baik dan menjaga hati orang tua agar selalu mendapatkan doa dan restu dari mereka.

Implementasi Konsep Ridho Orang Tua dalam Kehidupan Sehari-hari

Memahami konsep ridho Allah tergantung ridho orang tua tentu harus diikuti dengan implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bakti kepada orang tua tidak terbatas pada hal-hal besar saja, melainkan mencakup setiap detail interaksi dan sikap kita terhadap mereka.

Bentuk-bentuk Berbakti kepada Orang Tua

Ada banyak cara untuk menunjukkan bakti dan meraih keridhoan orang tua, yang pada gilirannya akan mendatangkan keridhoan Allah.

Berkata Lemah Lembut dan Menjaga Perasaan

Ini adalah dasar dari bakti. Hindari perkataan kasar, membentak, atau nada suara yang tinggi. Selalu gunakan bahasa yang sopan, santun, dan penuh penghormatan, bahkan ketika kita berbeda pendapat. Ingatlah larangan mengucapkan “ah” dalam Al-Qur’an.

Membantu dan Melayani Kebutuhan Mereka

Baik itu membantu pekerjaan rumah tangga, memenuhi kebutuhan finansial jika mereka membutuhkan, atau sekadar menawarkan bantuan untuk hal-hal kecil. Pastikan mereka merasa terbantu dan tidak sendirian dalam menjalani kehidupan.

Mendoakan Kebaikan untuk Mereka

Doa adalah senjata ampuh seorang Muslim. Doakanlah kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia, agar senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan, ampunan dosa, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT. Doa seorang anak yang sholeh adalah investasi akhirat bagi orang tuanya.

Menjaga Silaturahmi dengan Kerabat Mereka

Setelah orang tua meninggal dunia, salah satu bentuk bakti yang sangat dianjurkan adalah menjaga hubungan baik dengan kerabat dan teman-teman mereka. Ini adalah cara untuk melanjutkan kebaikan dan menghormati ikatan yang telah mereka bangun.

Tidak Mendahului Mereka dalam Berbicara dan Bertindak

Memberikan prioritas kepada orang tua dalam segala hal, baik dalam berbicara, makan, maupun berjalan, menunjukkan adab dan penghormatan. Ini adalah tanda pengakuan atas kedudukan mereka yang lebih tinggi dan pengalaman hidup mereka yang lebih banyak.

Baca Juga:  Mengapa nilai Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari ?

Batasan Ketaatan: Ketika Perintah Orang Tua Bertentangan dengan Syariat

Meskipun ridho Allah tergantung ridho orang tua, ada batasan dalam ketaatan kepada orang tua, yaitu ketika perintah mereka bertentangan dengan syariat Islam. Dalam hal ini, seorang anak tidak boleh menaati perintah yang mengandung kemaksiatan atau kesyirikan. Allah SWT berfirman dalam Surah Luqman ayat 15: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku.”

Ayat ini mengajarkan bahwa meskipun kita tidak boleh menaati perintah yang bertentangan dengan agama, kita tetap wajib memperlakukan mereka dengan baik dan sopan santun. Jangan sampai penolakan terhadap perintah yang salah itu dilakukan dengan cara yang kasar atau menyakiti hati mereka.

Dampak Positif Meraih Ridho Orang Tua

Meraih ridho Allah tergantung ridho orang tua membawa dampak positif yang luar biasa dalam kehidupan seorang Muslim. Ini bukan sekadar janji kosong, melainkan sebuah realitas yang dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan.

Keberkahan dalam Hidup

Anak yang berbakti kepada orang tua dan mendapatkan ridho mereka seringkali merasakan keberkahan dalam rezeki, kelancaran urusan, ketenangan jiwa, dan kemudahan dalam menghadapi berbagai masalah. Keberkahan ini adalah wujud nyata dari ridho Allah SWT yang melingkupi hidupnya.

Doa yang Mustajab

Doa orang tua, terutama ibu, adalah salah satu doa yang paling mustajab dan tidak ada hijab antara doa mereka dengan Allah SWT. Oleh karena itu, berusahalah agar orang tua selalu mendoakan kebaikan untuk kita, karena doa mereka adalah kunci kesuksesan dunia dan akhirat.

Pengampunan Dosa

Berbakti kepada orang tua juga merupakan salah satu amalan yang dapat menghapus dosa-dosa seorang anak. Dalam beberapa hadits, disebutkan bahwa seorang anak yang berbakti akan mendapatkan pengampunan dosa-dosa masa lalu, terutama jika ia melakukannya dengan tulus dan ikhlas.

Jalan Menuju Surga

Puncak dari segala dampak positif adalah janji surga. Seperti yang telah disebutkan, orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Dengan menjaga dan meraih ridho mereka, seorang anak telah membuka jalan yang lebar menuju surga Allah SWT. Ini adalah tujuan akhir setiap Muslim, dan ridho Allah tergantung ridho orang tua adalah salah satu cara termudah untuk mencapainya.

Kesimpulan

Konsep ridho Allah tergantung ridho orang tua adalah pilar penting dalam ajaran Islam yang menggarisbawahi kedudukan agung orang tua dan pentingnya berbakti kepada mereka. Hadits Nabi Muhammad SAW ini bukan sekadar anjuran moral, melainkan sebuah kaidah spiritual yang menghubungkan kerelaan hati orang tua dengan kerelaan Allah SWT. Oleh karena itu, setiap Muslim memiliki kewajiban untuk senantiasa berbuat baik, menghormati, dan melayani kedua orang tua dengan tulus ikhlas.

Dengan memahami makna mendalam dari hadits ini dan mengimplementasikannya dalam setiap aspek kehidupan, kita tidak hanya akan meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga membuka pintu keberkahan dan janji surga di akhirat. Marilah kita jadikan bakti kepada orang tua sebagai prioritas utama, karena di sanalah terletak kunci menuju ridho Allah tergantung ridho orang tua dan kesuksesan sejati.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top