Sebutkan Hadits ridho allah tergantung ridho kedua orang tua !
Jawaban 1 :
Hadist rida Allah rida orang tua adalah
Ada beberapa hadits shahih yang menjelaskan pentingnya mengaplikasikan birrul walidain (berbakti kepada orangtua) guna mendapatkan rida Allah Sewt. Salah satu di antaranya adalah hadits shahih riwayat At-Tirmidzi yang berbunyi :
عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم)
Artinya, “Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridaan Allah tergantung kepada keridaan orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
Dijawab Oleh :
Drs. Rochadi Arif Purnawan, M.Biomed
Jawaban 2 :
Hadist rida Allah rida orang tua adalah
Ada beberapa hadits shahih yang menjelaskan pentingnya mengaplikasikan birrul walidain (berbakti kepada orangtua) guna mendapatkan rida Allah Sewt. Salah satu di antaranya adalah hadits shahih riwayat At-Tirmidzi yang berbunyi :
عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم)
Artinya, “Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridaan Allah tergantung kepada keridaan orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
Dijawab Oleh :
Dra. Nilawati, M.Pd
Penjelasan :
Hadits Pokok: Fondasi Ridho Allah dan Orang Tua
Pentingnya menghormati dan berbakti kepada orang tua ditegaskan melalui sabda Rasulullah SAW yang terkenal: ” Ridho Allah tergantung ridho orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua. ” (HR. Tirmidzi). Hadits ini secara eksplisit mengaitkan keridhaan Allah dengan keridhaan kedua orang tua kita, menjadikannya jalan utama meraih keridhaan Sang Pencipta.
Makna hadits ridho Allah tergantung ridho orang tua sangatlah dalam. Ini bukan anjuran semata, melainkan prinsip fundamental. Jika orang tua ridho dan bahagia, insya Allah, Allah SWT pun akan ridho kepada kita. Sebaliknya, jika orang tua murka, murka Allah sangat mungkin menimpa kita. Perlakuan terhadap orang tua memiliki dampak spiritual besar, di dunia dan akhirat.
Kedudukan Agung Orang Tua dalam Islam
Islam menempatkan orang tua pada posisi sangat tinggi, bahkan setelah hak Allah SWT. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW membahas kewajiban anak terhadap orang tua. Kedudukan ini beralasan, mengingat peran vital mereka dalam melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membimbing. Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada mereka.
Berbakti sebagai Kewajiban Utama (Birrul Walidain)
Konsep berbakti kepada orang tua atau birrul walidain adalah salah satu ibadah paling utama dalam Islam. Sering disebutkan berdampingan dengan perintah tidak menyekutukan Allah SWT, menunjukkan bahwa setelah hak Allah, hak orang tua adalah yang terbesar. Berbakti meliputi penghormatan, kasih sayang, ketaatan, doa, dan perlakuan baik, bukan hanya materi.
Perintah Al-Qur’an dan Sunnah
Al-Qur’an dan Sunnah penuh dalil menguatkan posisi orang tua. Dalam Surah Al-Isra’ ayat 23-24, Allah berfirman: ” Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’ ” Ayat ini melarang berkata kasar, memerintahkan berucap baik, dan mendoakan mereka. Pentingnya ridho orang tua juga ditekankan banyak hadits lain.
Konsekuensi Durhaka kepada Orang Tua
Durhaka kepada orang tua adalah salah satu dosa besar yang sangat dibenci Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, ” Maukah aku beritahukan kepada kalian dosa-dosa besar yang paling besar? ” Beliau menyebutkan, ” Menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, dan bersaksi palsu. ” (HR. Bukhari dan Muslim). Durhaka bisa berupa perbuatan fisik, perkataan, sikap, atau meninggalkan mereka tanpa perhatian. Konsekuensi kedurhakaan ini sangat berat, di dunia dan akhirat, menghalangi keberkahan hidup dan ridho ilahi.
Implementasi Ridho Orang Tua dalam Kehidupan Sehari-hari
Memahami bahwa hadits ridho Allah tergantung ridho orang tua adalah kunci kebahagiaan, penting mengimplementasikan ajaran ini. Ridho orang tua bukan datang begitu saja, melainkan hasil usaha dan komitmen berkelanjutan. Ini melibatkan tindakan nyata, perkataan santun, dan sikap penuh hormat serta kasih sayang.
Bentuk-bentuk Bakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua memiliki berbagai bentuk yang dapat kita praktikkan sehari-hari:
- Berbicara Lemah Lembut: Hindari meninggikan suara atau menggunakan kata-kata kasar.
 - Menaati Perintah Mereka: Selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.
 - Menjaga Perasaan Mereka: Hindari perbuatan atau perkataan yang menyakiti hati.
 - Membantu Kebutuhan Mereka: Fisik, finansial, maupun emosional, sesuai kemampuan.
 - Mendoakan Mereka: Doa adalah bentuk bakti paling tulus, hidup maupun setelah wafat.
 - Menjaga Silaturahmi: Menghormati teman-teman dan kerabat orang tua.
 - Meminta Izin dan Nasihat: Melibatkan mereka dalam keputusan penting hidup.
 
Menghadapi Perbedaan Pendapat
Tidak jarang, anak dan orang tua memiliki pandangan atau keinginan berbeda. Dalam situasi ini, penting mengedepankan adab dan akhlak mulia agar ridho orang tua tetap terjaga.
Komunikasi yang Efektif
Ketika terjadi perbedaan pendapat, usahakan berkomunikasi terbuka, jujur, dan penuh hormat. Dengarkan pandangan mereka, pahami alasannya, dan sampaikan sudut pandang kita dengan bijaksana. Hindari perdebatan emosional, karena tujuannya mencari solusi terbaik sambil menjaga hati mereka.
Prioritas Ketaatan yang Syar’i
Ada kalanya orang tua meminta sesuatu yang bertentangan syariat Islam. Dalam kasus ini, seorang Muslim tidak wajib menaati perintah tersebut. Namun, penolakan harus disampaikan paling halus dan sopan, tanpa menunjukkan kedurhakaan. Jelaskan alasan syar’i secara baik-baik, sambil tetap menunjukkan rasa hormat dan cinta. Ketaatan kepada Allah SWT adalah prioritas utama, namun tetap dengan menjaga adab kepada orang tua.
Keutamaan dan Manfaat Mendapatkan Ridho Orang Tua
Mendapatkan ridho orang tua bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga membawa berbagai keutamaan dan manfaat luar biasa. Ini dirasakan di dunia dan menjadi bekal berharga untuk akhirat. Memahami manfaat ini akan semakin memotivasi kita senantiasa berbakti kepada mereka.
Salah satu manfaat terbesar adalah keberkahan dalam hidup. Ketika orang tua ridho, doa-doa mereka lebih mudah dikabulkan Allah SWT. Kehidupan terasa lebih lapang, rezeki berkah, dan segala urusan dipermudah. Banyak kisah nyata menunjukkan bagaimana seseorang yang berbakti diberikan kemudahan, bukti nyata janji Allah dalam hadits ridho Allah tergantung ridho orang tua.
Di akhirat, pahala bagi anak yang berbakti sangatlah besar. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu jalan menuju surga. Rasulullah SAW bersabda, ” Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau mau, silakan sia-siakan pintu itu atau jagalah ia. ” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Menjaga keridhaan orang tua adalah kunci utama memasuki surga. Selain itu, ridho orang tua juga dapat menjadi penyebab diampuninya dosa-dosa dan ditinggikannya derajat di sisi Allah. Investasi dalam berbakti adalah investasi jangka panjang paling menguntungkan.
Kesimpulan
Kedudukan orang tua dalam Islam sangatlah agung. Ajaran agama kita, melalui Al-Qur’an dan Sunnah, secara konsisten menekankan pentingnya birrul walidain. Puncak penekanan ini terangkum dalam hadits mulia: ” ridho Allah tergantung ridho orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua “. Hadits ini pengingat kuat bagi setiap Muslim untuk senantiasa menjaga hubungan baik dan berbakti kepada keduanya.
Mengimplementasikan ajaran ini berarti berkomitmen berbicara lembut, menaati perintah yang tidak bertentangan syariat, membantu kebutuhan, mendoakan, dan menjaga perasaan mereka. Meskipun ada perbedaan pendapat, komunikasi santun dan penghormatan harus diutamakan. Dengan meraih ridho orang tua, kita memenuhi kewajiban terbesar dalam Islam, sekaligus membuka gerbang keberkahan hidup di dunia dan jalan menuju surga di akhirat. Semoga Allah SWT membimbing kita menjadi anak-anak yang berbakti dan mendapatkan keridhaan-Nya melalui keridhaan orang tua kita.
