Sebutkan dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara bank umum dan bank dan bank pengkresitqn rakyat BPR !

Sebutkan dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara bank umum dan bank dan bank pengkresitqn rakyat BPR !

Jawaban 1 :

Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya baik secara konvensional maupun mengikuti prinsip syariah, dimana dalam melaksanakan kegiatannya bank tersebut menyediakan jasa dalam pembayaran atau transaksi keuangan.BPR adalah bank yang tujuannya pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan Bank Umum, namun Bank jenis ini tidak memberikan jasa dalam kegiatan pembayaran.

Persamaan Bank Umum dan BPR

Tentunya kedua jenis bank tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Berikut adalah persamaan antara Bank Umum dengan BPR:

1. Kesamaan Larangan

Baik Bank Umum maupun BPR, keduanya sama-sama memberlakukan pelarangan dalam melakukan penyertaan modal.

2. Kesamaan Tujuan

Baik Bank Umum maupun BPR, keduanya adalah lembaga keuangan yang fungsinya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali. Hal tersebut dilakukan demi terwujudnya tujuan bank, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak.

Perbedaan Bank Umum dan BPR

Setelah menemukan persamaan antara Bank Umum dengan BPR, mari kita lihat apa perbedaan antara Bank Umum dengan BPR., yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Kegiatan

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, dalam melaksanakan kegiatannya sebagai bank, keduanya memiliki perbedaan, yaitu bank umum memberikan jasa dalam kegiatan transaksi atau jasa lalu lintas pembayaran sementara BPR tidak. Jasa lalu lintas pembayaran yang dimaksud adalah jasa yang diberikan oleh perbankan saat nasabahnya mengalami masalah kliring maupun dalam usaha valuta asing. Sementara BPR dalam kegiatannya tidak menyediakan jasa kliring dan kegiatan usaha valuta asing. Karena BPR tidak menerima dana melalui simpanan Giro. Oleh karena itu, BPR juga tidak membuka jasa kliring.

2. Bentuk simpanan dana

Bank Umum dalam melakukan kegiatan simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat dapat berupa simpanan Giro, simpanan deposito, dan simpanan tabungan, serta dapat melakukan transaksi giral. Selain itu dapat juga melakukan jasa lainnya yang dipersamakan misalnya seperti memberikan kredit, memberikan penempatan dana sesuai dengan prinsip syariah yang di tetapkan oleh Bank Indonesia, menempatkan dana dalam bentuk sertifikat BI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain. Sementara BPR tidak melakukan penghimpunan dana berupa giro maupun sertifikat deposito. Jadi, BPR hanya menerima berupa tabungan dan deposito.

3. Jumlah minimal modal

Minimal modal yang dibutuhkan untuk membuka bank umum minimal sebesar Rp 3.000.000.000.00 sementara BPR hanya membutuhkan Rp 2.000.000.000. Meskipun biasanya syarat modal untuk membuka BPR ini bervariasi antar wilayah.

4. Perbedaan Secara Fisik

Secara fisik kita dapat melihat perbedaan antara Bank Umum dengan BPR. Biasanya Bank Umum memiliki bangunan gedung yang besar, memiliki banyak karyawan, memiliki banyak pilihan dalam penyediaan program perbankan, dan mayoritas terkenal dikalangan masyarakat karena kegiatan promosi yang dilakukan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa Bank Umum ini sifatnya adalah komersil. Kondisinya tentu berbeda dengan BPR yang secara fisik masih sederhana dan tidak banyak dikenal oleh masyarakat.Perbedaan fisik yang terjadi ini sesuai dengan ketentuan modal yang diberlakukan dalam membuka kedua jenis bank yang berbeda tersebut. seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa untuk membuka Bank Umum, modal yang diperlukan lebih besar daripada membuka BPR. Contohnya seperti di Jabodetabek, modal yang dibutuhkan untuk BPR hanya sebesar 2 milyar, dan bahkan BPR yang terletak di luar Jabodetabek hanya membutuhkan modal 500 juta saja. Berbeda dengan Bank Umum yang membutuhkan modal sebesar 3 triliyun. Perbedaan modal di antara kedua jenis bank tersebut tentunya memberikan pengaruh terhadap pelayanan yang diberikan pada nasabah. Biasanya, anda akan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat jika melakukan kegiatan transaksi di BPR. Sebab antrian di BPR tidak panjang dan sifatnya kekeluargaan, hal ini disebabkan oleh gedungnya yang kecil. Namun, jika yang anda cari adalah variasi dalam penyediaan pelayanan perbankan untuk solusi dari kebutuhan anda, maka anda bisa pergi ke Bank Umum. Selain itu, biasanya jumlah wilayah kantor operasional BPR dibatasi dalam satu provinsi. Sampai pada tahun 2006, Bank Indonesia mencatat jumlah BPR yang ada di Indonesia mencapai 1.935 buah. Biasanya BPR terletak di perdesaan, di daerah, ataupun di perbatasan kota. Sementara Bank Umum biasanya lebih sering kita jumpai di wilayah perkotaan.

Baca Juga:  Gambarkan 3 simbol keselamatan kerja dalam laboratorium fisika dan tuliskan fungsinya​ !

Dijawab Oleh :

Sugiamma, M.Pd

Jawaban 2 :

Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya baik secara konvensional maupun mengikuti prinsip syariah, dimana dalam melaksanakan kegiatannya bank tersebut menyediakan jasa dalam pembayaran atau transaksi keuangan.BPR adalah bank yang tujuannya pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan Bank Umum, namun Bank jenis ini tidak memberikan jasa dalam kegiatan pembayaran.

Dijawab Oleh :

Dr. Yohanes Nong Loar, M.Pd

Penjelasan :

Memahami Peran Bank Umum dalam Perekonomian

Bank Umum adalah lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Ini berarti Bank Umum memiliki cakupan layanan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya terbatas pada penghimpunan dana dan penyaluran kredit. Mereka menjadi pemain utama dalam sistem pembayaran nasional dan internasional.

Dengan skala operasi yang besar, Bank Umum melayani berbagai segmen nasabah, mulai dari individu, usaha kecil dan menengah (UKM), hingga korporasi besar dan bahkan pemerintah. Mereka memiliki jaringan kantor cabang yang luas, tersebar di seluruh pelosok negeri, bahkan beberapa di antaranya memiliki cabang di luar negeri. Ini menjadikan Bank Umum sebagai pilar penting dalam stabilitas dan pertumbuhan ekonomi makro.

Mengenal Lebih Dekat Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Di sisi lain, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fokus utama BPR adalah melayani masyarakat kecil dan menengah di daerah-daerah pedesaan atau perkotaan dengan skala yang lebih terbatas. BPR lebih menekankan pada pendekatan personal dan pemahaman akan kebutuhan lokal.

Baca Juga:  apa perbedaan tepung kanji dengan tepung maizena?

BPR memiliki peran strategis dalam inklusi keuangan, menjangkau masyarakat yang mungkin tidak terlayani oleh Bank Umum karena lokasi atau skala usahanya. Mereka menjadi tulang punggung bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, nelayan, dan pedagang pasar dalam mendapatkan akses permodalan. Meskipun lingkup layanannya terbatas, BPR sangat efektif dalam mendukung perekonomian lokal.

Perbedaan Mendasar antara Bank Umum dan BPR

Ketika berbicara mengenai perbedaan bank umum dan bpr, ada beberapa aspek kunci yang menjadi pembeda signifikan. Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan tujuan, skala operasi, dan target pasar masing-masing institusi.

Ruang Lingkup dan Skala Operasi

Salah satu perbedaan bank umum dan bpr yang paling mencolok adalah pada ruang lingkup dan skala operasinya. Bank Umum beroperasi dalam skala nasional, bahkan internasional, dengan jaringan kantor cabang dan ATM yang sangat luas. Mereka melayani berbagai transaksi lintas wilayah dan negara.

Sebaliknya, BPR memiliki ruang lingkup operasi yang lebih terbatas, umumnya hanya melayani di wilayah kabupaten/kota tempat BPR tersebut didirikan. Jaringan cabangnya pun tidak sebanyak Bank Umum, lebih fokus pada komunitas lokal. Skala bisnis BPR jauh lebih kecil dibandingkan Bank Umum.

Jenis Produk dan Layanan yang Ditawarkan

Perbedaan bank umum dan bpr juga terlihat jelas pada jenis produk dan layanan yang disediakan. Bank Umum menawarkan spektrum layanan yang sangat komprehensif, meliputi:

  • Simpanan (tabungan, giro, deposito).
  • Kredit (konsumsi, modal kerja, investasi).
  • Jasa lalu lintas pembayaran (transfer antarbank, kliring, RTGS).
  • Layanan kartu (kartu debit, kartu kredit).
  • Valuta asing (penukaran, transaksi valas).
  • Layanan perbankan elektronik (mobile banking, internet banking).
  • Produk investasi (reksa dana, obligasi).
  • Bancassurance dan layanan perbankan lainnya.

Sementara itu, BPR memiliki layanan yang lebih terbatas. Mereka tidak diperbolehkan menerima simpanan giro, melakukan kegiatan valuta asing, dan juga tidak diperbolehkan memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Produk utama BPR meliputi:

  • Simpanan (tabungan, deposito).
  • Penyaluran kredit (umumnya kredit mikro dan kecil).
  • Penempatan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Sertifikat Deposito.

Jangkauan Nasabah dan Target Pasar

Target pasar juga menjadi perbedaan bank umum dan bpr yang fundamental. Bank Umum menargetkan segmen nasabah yang sangat luas, mulai dari individu dengan berbagai latar belakang ekonomi, UMKM, korporasi besar, hingga lembaga pemerintahan. Mereka melayani kebutuhan finansial yang kompleks dan bervariasi.

BPR secara spesifik menargetkan masyarakat kecil, UMKM, petani, nelayan, dan pedagang di daerah-daerah yang relatif belum terjangkau oleh Bank Umum. Mereka fokus pada penyediaan akses keuangan bagi segmen ini, seringkali dengan proses yang lebih sederhana dan persyaratan yang lebih fleksibel.

Persamaan Antara Bank Umum dan BPR

Meskipun terdapat perbedaan bank umum dan bpr yang signifikan, keduanya juga memiliki beberapa persamaan mendasar yang menegaskan status mereka sebagai lembaga perbankan. Persamaan ini penting untuk dipahami agar masyarakat tidak ragu dalam memanfaatkan layanan keduanya.

Fungsi Intermediasi Keuangan

Baik Bank Umum maupun BPR memiliki fungsi inti yang sama, yaitu sebagai intermediasi keuangan. Keduanya bertindak sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana (penabung) dengan pihak yang membutuhkan dana (peminjam). Mereka menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan dan deposito) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Fungsi ini esensial untuk menggerakkan roda perekonomian, memastikan bahwa dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara produktif oleh sektor riil. Tanpa fungsi intermediasi ini, pertumbuhan ekonomi akan terhambat karena sulitnya akses permodalan.

Baca Juga:  V ,T ,P ,J ,B ,P jawabannya adalah ...

Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Kedua jenis bank ini berada di bawah pengawasan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK adalah lembaga negara yang bertugas mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan di Indonesia, termasuk perbankan. Pengawasan ini mencakup kepatuhan terhadap regulasi, kesehatan keuangan, dan perlindungan konsumen.

Adanya pengawasan dari OJK memberikan rasa aman bagi nasabah, karena memastikan bahwa Bank Umum dan BPR beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan dan menjaga integritas sistem keuangan.

Peserta Program Penjaminan LPS

Baik Bank Umum maupun BPR merupakan peserta program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini berarti simpanan nasabah pada kedua jenis bank tersebut dijamin oleh LPS hingga batas tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

Jaminan LPS ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Jika suatu bank mengalami masalah keuangan dan tidak dapat membayar kembali simpanan nasabah, LPS akan mengganti simpanan tersebut.

Peran dalam Stabilitas Sistem Keuangan

Meskipun dengan skala yang berbeda, baik Bank Umum maupun BPR sama-sama berkontribusi pada stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Bank Umum dengan skala besar dan keterlibatannya dalam sistem pembayaran makro, sementara BPR dengan perannya dalam inklusi keuangan dan pengembangan ekonomi lokal. Keduanya saling melengkapi dalam menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan stabil.

Tujuan Mencari Keuntungan

Pada dasarnya, baik Bank Umum maupun BPR adalah entitas bisnis yang berorientasi pada keuntungan. Keduanya bertujuan untuk menghasilkan laba bagi para pemegang sahamnya melalui selisih bunga (net interest margin) antara bunga simpanan dan bunga pinjaman, serta pendapatan non-bunga dari layanan lain.

Mengapa Memilih Bank Umum atau BPR?

Pilihan antara Bank Umum dan BPR sangat tergantung pada kebutuhan dan profil keuangan Anda. Memahami perbedaan bank umum dan bpr akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

Kapan Memilih Bank Umum?

Anda mungkin akan memilih Bank Umum jika:

  • Membutuhkan layanan perbankan yang lengkap dan terintegrasi (giro, kartu kredit, valas, investasi, e-banking canggih).
  • Sering melakukan transaksi lintas wilayah atau internasional.
  • Membutuhkan plafon kredit yang besar atau untuk usaha korporasi.
  • Menginginkan kemudahan akses melalui jaringan ATM dan cabang yang luas.
  • Prioritas utama adalah teknologi dan kenyamanan transaksi digital.

Kapan Memilih BPR?

Sebaliknya, BPR bisa menjadi pilihan yang lebih cocok jika:

  • Anda adalah pelaku UMKM, petani, atau pedagang kecil yang membutuhkan pinjaman dengan proses yang lebih cepat dan persyaratan yang lebih fleksibel.
  • Mencari layanan yang lebih personal dan dekat dengan komunitas lokal.
  • Memiliki simpanan atau kebutuhan kredit dengan skala mikro atau kecil.
  • Tinggal di daerah yang belum terjangkau oleh Bank Umum secara optimal.
  • Prioritas utama adalah dukungan terhadap ekonomi lokal dan akses permodalan yang mudah.

Kesimpulan

Baik Bank Umum maupun BPR adalah dua pilar penting dalam sistem perbankan Indonesia, masing-masing dengan karakteristik dan perannya yang unik. Perbedaan bank umum dan bpr terletak pada ruang lingkup operasi, jenis produk, layanan, dan target pasar. Bank Umum menawarkan layanan yang luas dan kompleks untuk berbagai segmen nasabah, sementara BPR fokus pada masyarakat kecil dan UMKM di tingkat lokal dengan layanan yang lebih terbatas namun personal.

Meskipun berbeda, keduanya memiliki persamaan mendasar sebagai lembaga intermediasi keuangan, diawasi oleh OJK, dan dijamin oleh LPS, menjamin keamanan dan kepercayaan masyarakat. Pemahaman yang komprehensif tentang perbedaan bank umum dan bpr akan memberdayakan Anda untuk memilih lembaga keuangan yang paling sesuai dengan kebutuhan finansial Anda, sekaligus mengapresiasi kontribusi unik masing-masing terhadap kemajuan ekonomi nasional.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top