Jelaskan mengapa positioning penting ?
Jawaban 1 :
Dalam membangun sebuah usaha, strategi positioning sendiri sering kali dilupakan oleh pebisnis. Padahal Positioning sangatlah penting bagi sebuah merek, karena dari positoning inilah yang dapat menjadikan konsumen merasa cocok, tepat, dan patut untuk dipilih. Secara teoritis, positoning berarti upaya menanamkan persepsi mereka kepada konsumen agar terlihat baik dan unik untuk mudah diingat.
Dijawab Oleh :
Aryani, S.Pd
Jawaban 2 :
Dalam membangun sebuah usaha, strategi positioning sendiri sering kali dilupakan oleh pebisnis. Padahal Positioning sangatlah penting bagi sebuah merek, karena dari positoning inilah yang dapat menjadikan konsumen merasa cocok, tepat, dan patut untuk dipilih. Secara teoritis, positoning berarti upaya menanamkan persepsi mereka kepada konsumen agar terlihat baik dan unik untuk mudah diingat.
Dijawab Oleh :
Dra. Nilawati, M.Pd
Penjelasan :
Mengapa Positioning Begitu Krusial dalam Strategi Pemasaran?
Positioning adalah tulang punggung dari setiap strategi pemasaran yang sukses. Ini memberikan arah dan fokus, memastikan bahwa semua upaya komunikasi dan pengembangan produk selaras dengan citra yang ingin dibangun. Tanpa positioning yang jelas, pesan pemasaran akan menjadi samar dan tidak efektif, gagal menarik perhatian atau membangun loyalitas.
Membangun Identitas Merek yang Kuat
Positioning membantu sebuah merek untuk mendefinisikan dirinya sendiri. Ini menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar seperti “Siapa kami?”, “Apa yang kami tawarkan?”, dan “Mengapa kami berbeda?”. Dengan identitas yang kuat, merek menjadi lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen, menciptakan koneksi emosional yang mendalam. Identitas ini juga menjadi fondasi bagi semua elemen visual dan verbal merek, mulai dari logo hingga tagline.
Membedakan Diri dari Pesaing
Dalam pasar yang jenuh, diferensiasi adalah kunci. Positioning yang efektif memungkinkan sebuah merek untuk menonjol dari keramaian dengan menyoroti atribut unik atau manfaat yang tidak dimiliki pesaing. Ini bisa berupa harga, kualitas, inovasi, layanan pelanggan, atau pengalaman yang ditawarkan. Tanpa diferensiasi, merek akan dianggap sebagai komoditas, bersaing hanya berdasarkan harga, yang seringkali merupakan strategi yang tidak berkelanjutan.
Menargetkan Audiens yang Tepat
Positioning yang cermat membantu merek untuk mengidentifikasi dan menarik segmen pasar yang paling relevan. Dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai target audiens, merek dapat menyesuaikan pesan dan penawaran mereka agar lebih resonan. Ini mengarah pada efisiensi pemasaran yang lebih tinggi, karena sumber daya tidak terbuang untuk menjangkau orang-orang yang tidak tertarik. Penargetan yang tepat juga memungkinkan merek untuk membangun basis pelanggan yang loyal dan berharga.
Memahami Konsep Positioning: Lebih dari Sekadar Slogan
Positioning bukan sekadar frasa menarik atau slogan iklan; ini adalah strategi komprehensif yang meresap ke dalam setiap aspek bisnis. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang pasar, pesaing, dan konsumen.
Definisi dan Elemen Kunci Positioning
Pada intinya, positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati tempat yang khas di benak target pasar. Menurut Al Ries dan Jack Trout, pelopor konsep positioning, ini tentang “menempatkan” produk di benak calon pelanggan. Elemen kuncinya meliputi:
- Target Pasar: Siapa yang ingin Anda jangkau?
- Kategori Produk: Di kategori mana produk Anda bersaing?
- Manfaat Utama: Apa manfaat paling penting yang Anda tawarkan kepada target pasar?
- Diferensiasi: Bagaimana Anda berbeda dari pesaing?
- Alasan untuk Percaya: Mengapa konsumen harus mempercayai klaim Anda?
Strategi Positioning Umum
Berbagai strategi dapat digunakan untuk membangun positioning, tergantung pada karakteristik produk dan pasar:
- Positioning Berdasarkan Atribut: Fokus pada fitur atau atribut tertentu (misalnya, daya tahan, kecepatan, ukuran).
- Positioning Berdasarkan Manfaat: Menekankan manfaat yang diperoleh konsumen (misalnya, hemat waktu, kenyamanan, keamanan).
- Positioning Berdasarkan Penggunaan/Aplikasi: Menunjukkan kapan atau bagaimana produk digunakan (misalnya, minuman energi untuk aktivitas fisik).
- Positioning Berdasarkan Pengguna: Menargetkan segmen pengguna tertentu (misalnya, smartphone untuk profesional muda).
- Positioning Berdasarkan Pesaing: Membandingkan diri secara langsung dengan pesaing atau memposisikan diri sebagai alternatif.
- Positioning Berdasarkan Harga/Kualitas: Menawarkan nilai terbaik untuk uang atau produk premium.
Kasus Studi: Positioning Alfamart di Pasar Ritel Indonesia
Untuk lebih memahami pentingnya positioning, mari kita lihat contoh konkret dari pasar Indonesia. Berikut ini merupakan positioning dari Alfamart yang telah terbukti sangat efektif dalam membangun jaringan toko ritel terbesar di Indonesia. Alfamart telah berhasil mengukir identitas yang kuat di benak konsumen, terutama dalam kategori minimarket.
Karakteristik Positioning Alfamart
Secara garis besar, berikut ini merupakan positioning dari Alfamart yang menonjolkan tiga pilar utama:
Kedekatan dan Aksesibilitas
Alfamart memposisikan dirinya sebagai “toko dekat rumah”. Dengan strategi ekspansi yang agresif, mereka memastikan keberadaan toko di setiap sudut lingkungan perumahan, perkantoran, dan area publik. Positioning ini menekankan kenyamanan dan kemudahan akses, memungkinkan konsumen untuk membeli kebutuhan sehari-hari tanpa harus menempuh jarak jauh. Konsep “Belanja Jadi Dekat” benar-benar tertanam dalam brand experience mereka.
Harga Kompetitif dan Promosi Menarik
Meskipun menawarkan kenyamanan, Alfamart juga memastikan bahwa harga produk mereka tetap kompetitif. Mereka seringkali mengadakan berbagai promo menarik, diskon, dan program loyalitas yang membuat konsumen merasa mendapatkan nilai lebih. Berikut ini merupakan positioning dari Alfamart yang menggabungkan kenyamanan dengan daya tarik harga, sebuah kombinasi yang sulit ditolak oleh segmen pasar yang sadar akan nilai.
Kelengkapan Produk Esensial
Alfamart fokus pada penyediaan produk-produk kebutuhan sehari-hari yang esensial, mulai dari makanan dan minuman, produk kebersihan, hingga kebutuhan rumah tangga ringan. Pilihan produknya memang tidak selengkap supermarket besar, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mendesak konsumen. Ini memperkuat positioning mereka sebagai solusi cepat dan praktis untuk belanja harian.
Keunggulan Kompetitif Melalui Positioning Ini
Melalui positioning yang jelas ini, Alfamart berhasil membangun keunggulan kompetitif yang signifikan:
- Jangkauan Pasar Luas: Kedekatan toko memungkinkan mereka menjangkau segmen pasar yang sangat luas, dari perkotaan hingga pedesaan.
- Frekuensi Belanja Tinggi: Konsumen cenderung berbelanja lebih sering di toko yang dekat dan nyaman untuk kebutuhan mendesak.
- Persepsi Nilai: Kombinasi kenyamanan dan harga kompetitif menciptakan persepsi nilai yang tinggi di mata konsumen.
Tantangan dan Adaptasi Positioning Alfamart
Meskipun sukses, berikut ini merupakan positioning dari Alfamart juga harus terus beradaptasi. Persaingan ketat dari Indomaret dan pemain ritel lainnya menuntut inovasi berkelanjutan. Alfamart merespons dengan menambahkan layanan non-ritel seperti pembayaran tagihan, penjualan tiket, hingga point collection untuk e-wallet, memperluas definisi “kenyamanan” dan “kedekatan” mereka.
Manfaat Jangka Panjang dari Positioning yang Efektif
Positioning yang dilakukan dengan baik bukan hanya memberikan keuntungan sesaat, tetapi juga membawa manfaat strategis jangka panjang yang berkelanjutan bagi perusahaan.
Loyalitas Pelanggan yang Meningkat
Ketika sebuah merek berhasil menempati posisi yang unik dan relevan di benak konsumen, itu membangun dasar untuk loyalitas. Konsumen akan merasa memiliki hubungan yang lebih kuat dengan merek yang memenuhi kebutuhan dan nilai-nilai mereka secara konsisten. Loyalitas ini mengurangi sensitivitas terhadap harga dan membuat merek lebih tangguh terhadap serangan pesaing.
Efisiensi Pemasaran
Dengan positioning yang jelas, pesan pemasaran menjadi lebih terfokus dan efektif. Perusahaan dapat mengalokasikan anggaran pemasaran mereka dengan lebih bijak, menargetkan segmen yang tepat dengan pesan yang tepat. Ini mengurangi pemborosan dan meningkatkan ROI (Return on Investment) dari setiap kampanye pemasaran.
Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan
Positioning yang kuat menciptakan penghalang bagi pesaing. Sulit bagi merek lain untuk mereplikasi posisi yang sudah tertanam kuat di benak konsumen. Keunggulan ini bersifat berkelanjutan karena dibangun di atas persepsi dan asosiasi yang telah terbentuk seiring waktu, bukan hanya pada fitur produk yang mudah ditiru.
Langkah-Langkah Merumuskan Positioning yang Tepat
Menciptakan positioning yang efektif adalah proses yang sistematis dan membutuhkan analisis yang cermat.
Analisis Pasar dan Pesaing
Langkah pertama adalah memahami lanskap pasar. Ini melibatkan identifikasi segmen pelanggan, memahami kebutuhan dan preferensi mereka, serta menganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing. Pertanyaan kunci adalah: Siapa target audiens Anda? Apa yang mereka inginkan? Siapa pesaing utama Anda dan bagaimana mereka memposisikan diri?
Identifikasi Keunggulan Unik
Setelah memahami pasar dan pesaing, selanjutnya adalah menemukan apa yang membuat merek Anda unik dan berharga. Ini bisa berupa fitur produk yang inovatif, kualitas layanan yang superior, harga yang kompetitif, atau pengalaman pelanggan yang tak tertandingi. Keunggulan unik ini harus relevan dengan target pasar dan sulit ditiru oleh pesaing.
Komunikasikan Pesan Positioning Secara Konsisten
Positioning harus dikomunikasikan secara konsisten melalui semua titik kontak merek, mulai dari produk itu sendiri, kemasan, harga, saluran distribusi, hingga setiap pesan pemasaran. Konsistensi adalah kunci untuk menanamkan posisi yang diinginkan di benak konsumen. Setiap interaksi pelanggan dengan merek harus memperkuat pesan positioning.
Kesimpulan
Positioning bukan sekadar pilihan taktis, melainkan sebuah keharusan strategis bagi setiap merek yang ingin bertahan dan berkembang dalam jangka panjang. Ini adalah fondasi yang memungkinkan merek untuk membangun identitas yang kuat, membedakan diri dari pesaing, dan menarik target audiens yang tepat. Dengan positioning yang efektif, seperti yang telah ditunjukkan oleh kesuksesan Alfamart dalam menempatkan dirinya sebagai “toko dekat rumah” yang nyaman dan terjangkau, sebuah merek dapat mengukir tempat yang tak tergantikan di hati dan pikiran konsumen. Memahami mengapa positioning penting adalah langkah pertama menuju keberhasilan merek yang berkelanjutan.