Batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing) dan dicetak disebut ?

Batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing) dan dicetak disebut ?

Jawaban 1 :

Batik Sablon

Dijawab Oleh :

Arif Kuswandi, S.Pd.I

Jawaban 2 :

Batik Sablon

Dijawab Oleh :

Dr. Yohanes Nong Loar, M.Pd

Penjelasan :

Menjawab Pertanyaan: Batik yang Dibuat dengan Menggunakan Klise dan Dicetak Disebut Batik Cap

Jawaban lugas untuk pertanyaan “batik yang dibuat dengan menggunakan klise dan dicetak disebut” adalah Batik Cap. Istilah ini merujuk pada proses pembuatan batik yang menggunakan alat stempel atau cetakan besar yang disebut cap (diucapkan “cap,” bukan “kep”).

Cap ini bukanlah klise cetak biasa yang terbuat dari karet atau kayu. Ia adalah sebuah alat yang dibuat dengan sangat teliti dari lempengan dan kawat tembaga yang dirangkai membentuk sebuah motif batik. Jadi, meskipun menggunakan metode cetak, prosesnya masih sangat mengandalkan keterampilan tangan dan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna, sama seperti pada batik tulis. Inilah yang membedakannya secara fundamental dari kain tekstil bermotif batik hasil printing pabrikan.

Sejarah dan Evolusi Batik Cap

Kehadiran Batik Cap merupakan sebuah revolusi dalam industri batik Indonesia. Teknik ini muncul sebagai solusi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi, yang tidak dapat dipenuhi hanya dengan proses batik tulis yang memakan waktu sangat lama.

Baca Juga:  1 mata emas berapa gram?

Inovasi di Tengah Kebutuhan Pasar

Batik Cap diperkirakan mulai berkembang pesat pada pertengahan abad ke-19. Kemunculannya didorong oleh kebutuhan untuk memproduksi batik dalam jumlah yang lebih besar dan waktu yang lebih singkat. Jika sehelai kain batik tulis bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, batik cap dapat menyelesaikan beberapa helai kain dalam satu hari.

Inovasi ini memungkinkan batik menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak kalangan masyarakat. Ia menjadi jembatan antara eksklusivitas Batik Tulis yang bernilai seni tinggi dengan kebutuhan sandang masyarakat luas, tanpa meninggalkan esensi utama proses membatik, yaitu teknik perintangan warna menggunakan malam.

Peran Penting Sang Pengrajin Cap

Di balik sehelai kain Batik Cap yang indah, terdapat keahlian lain yang tak kalah penting, yaitu keahlian seorang pembuat cap. Pengrajin cap adalah seniman logam yang dengan sabar dan teliti merangkai bilah-bilah tembaga menjadi sebuah pola yang simetris dan detail.

Kualitas sebuah cap sangat menentukan hasil akhir dari kain batik. Cap yang presisi akan menghasilkan motif yang tajam, rapi, dan sambungan yang nyaris tidak terlihat. Keahlian ini merupakan seni tersendiri yang sangat dihargai dalam ekosistem perbatikan.

Pusat Perkembangan Batik Cap

Beberapa daerah di Indonesia menjadi pusat perkembangan utama teknik cap. Kota-kota pesisir seperti Pekalongan, Cirebon, dan Lasem dikenal sebagai produsen Batik Cap yang handal. Dinamika perdagangan dan budaya di wilayah pesisir turut mempercepat adopsi dan pengembangan teknik ini.

Proses Pembuatan Batik Cap: Langkah Demi Langkah

Memahami proses pembuatan adalah cara terbaik untuk mengapresiasi nilai dari sehelai kain batik. Proses membuat batik yang dibuat dengan menggunakan klise dan dicetak disebut Batik Cap ini tetap melibatkan banyak tahapan manual yang membutuhkan ketelitian.

Baca Juga:  Buatlah teks prosedur tentang belajar yang efektif di masa pandemi​ !

Persiapan Awal

Sebelum proses pengecapan dimulai, kain (biasanya katun mori) harus melalui proses persiapan seperti pencucian dan pengeringan untuk menghilangkan kanji dan kotoran. Di sisi lain, malam atau lilin batik dipanaskan dalam wajan khusus hingga mencapai suhu yang ideal. Suhu malam ini sangat krusial; jika terlalu panas, malam akan meleber, dan jika terlalu dingin, ia tidak akan menempel sempurna pada kain.

Tahapan Pengecapan Motif Utama

Ini adalah jantung dari proses pembuatan Batik Cap. Prosesnya membutuhkan konsentrasi dan kekuatan fisik yang stabil dari sang pembatik.

Mencelupkan Cap ke Dalam Malam

Pembatik akan mengambil cap tembaga, kemudian mencelupkan permukaannya ke dalam wajan berisi malam cair. Kedalaman celupan harus pas, hanya cukup untuk melapisi permukaan motif pada cap tanpa berlebihan.

Menerapkan Cap pada Kain

Dengan hati-hati, cap yang sudah berlapis malam panas tersebut kemudian ditekan atau dicetakkan ke permukaan kain yang terbentang di atas meja berlapis bantalan empuk. Pembatik harus memastikan tekanan yang diberikan merata agar malam meresap dengan baik ke serat kain. Tantangan terbesarnya adalah menyambungkan cetakan motif satu dengan yang lainnya secara presisi agar tidak tumpang tindih atau meninggalkan celah.

Ciri Khas dan Cara Membedakan Batik Cap

Mengetahui perbedaan antara jenis-jenis batik akan membantu Anda menjadi konsumen yang lebih cerdas. Berikut adalah cara membedakan Batik Cap dari jenis lainnya.

  • Pengulangan Motif yang Identik: Ciri paling utama dari Batik Cap adalah adanya pengulangan motif yang nyaris sempurna. Karena menggunakan stempel yang sama, setiap blok motif akan terlihat identik.
  • Warna yang Sedikit Kurang Solid: Terkadang, warna pada Batik Cap terlihat sedikit “bocor” atau “mbleber” di tepian motifnya. Hal ini terjadi karena tekanan cap yang mungkin tidak 100% sempurna atau sifat malam yang merembes.
  • Sambungan Antar Motif: Jika diperhatikan dengan saksama, sering kali terlihat garis atau sedikit ketidaksempurnaan pada titik pertemuan antara satu blok cap dengan blok cap berikutnya.
  • Bau Malam yang Khas: Sama seperti Batik Tulis, Batik Cap asli yang menggunakan malam akan memiliki aroma khas lilin batik, bahkan setelah dicuci beberapa kali. Ini yang membedakannya dari kain printing pabrikan.
  • Warna Tembus di Kedua Sisi: Proses perintangan malam membuat pewarna meresap ke kedua sisi kain. Oleh karena itu, warna pada sisi depan dan belakang kain Batik Cap asli cenderung sama terangnya, meskipun mungkin sisi depan sedikit lebih pekat. Ini berbeda jauh dengan kain printing yang sisi belakangnya jauh lebih pudar.
Baca Juga:  Gerak kepala seolah menarik dagu disebut ?

Kesimpulan

Jadi, untuk menjawab pertanyaan awal secara ringkas, batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing) dan dicetak disebut Batik Cap. Teknik ini merupakan sebuah inovasi brilian dalam dunia perbatikan Indonesia, yang berhasil menyeimbangkan antara efisiensi produksi dengan pelestarian metode tradisional perintangan lilin.

Batik Cap bukanlah produk kelas dua di bawah Batik Tulis. Ia memiliki nilai, sejarah, dan keindahannya sendiri. Dengan proses yang masih sangat bergantung pada keterampilan tangan, mulai dari pembuatan cap hingga proses pengecapan, Batik Cap tetap menjadi bagian otentik dan tak terpisahkan dari kekayaan warisan budaya batik Nusantara yang patut kita hargai dan lestarikan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top