Bagaimana Cara menanyakan kabar kepada guru ?

Bagaimana Cara menanyakan kabar kepada guru ?

Jawaban 1 :

Yang pertama ucapkan salam terlebih dahulu.Kemudian tanyakan bagaimana kabarnya kepada guru.misalkan
Assalamu’alaikum
Selamat siang bu/pak (menyesuaikan)
bagaimana kabarnya?
saya ….(nama)
Wassalamu’alaikum WR.WB
catatan:salam disesuaikan dgn agama dan kepercayaan masing-masing
semoga membantu

Dijawab Oleh :

Drs. Rochadi Arif Purnawan, M.Biomed

Jawaban 2 :

Yang pertama ucapkan salam terlebih dahulu.Kemudian tanyakan bagaimana kabarnya kepada guru.misalkan
Assalamu’alaikum
Selamat siang bu/pak (menyesuaikan)
bagaimana kabarnya?
saya ….(nama)
Wassalamu’alaikum WR.WB
catatan:salam disesuaikan dgn agama dan kepercayaan masing-masing
semoga membantu

Dijawab Oleh :

Dra. Nilawati, M.Pd

Penjelasan :

Mengapa Etika Berkomunikasi dengan Guru Sangat Penting?

Sebelum melangkah ke panduan praktis, penting untuk memahami fondasi mengapa sopan santun menjadi pilar utama dalam komunikasi antara murid dan guru. Hubungan ini bukan sekadar transaksi ilmu, melainkan hubungan yang didasari oleh rasa hormat dan penghargaan.

Guru adalah sosok yang lebih tua, lebih berpengalaman, dan memiliki otoritas di lingkungan pendidikan. Dalam budaya Indonesia, menghormati orang yang lebih tua adalah nilai luhur yang dijunjung tinggi. Menerapkan etika yang baik, termasuk dalam hal sekecil menanyakan kabar, adalah cerminan dari karakter dan didikan Anda.

Komunikasi yang sopan akan membangun citra positif diri Anda di mata guru. Hal ini dapat mempermudah Anda dalam berbagai urusan akademik, seperti saat membutuhkan bimbingan, konsultasi, atau bahkan surat rekomendasi di kemudian hari. Guru akan lebih terbuka dan senang hati membantu murid yang menunjukkan respek dan perilaku yang baik.

Prinsip Utama Cara Menanyakan Kabar dengan Sopan

Untuk memastikan pesan Anda tersampaikan dengan baik, ada beberapa prinsip dasar yang harus selalu diingat. Prinsip-prinsip ini berlaku universal, baik saat berkomunikasi secara langsung maupun melalui media digital.

Baca Juga:  Selesai teka teki pada kalimat I save people in hunger !

Memilih Waktu dan Media yang Tepat

Waktu adalah elemen krusial. Hindari menghubungi guru di luar jam kerja, seperti larut malam atau pada hari libur, kecuali dalam keadaan yang sangat darurat. Waktu terbaik adalah pada jam kerja atau jam sekolah.

Jika bertemu langsung, perhatikan situasi. Jangan memotong pembicaraan guru atau menyela saat beliau terlihat sedang sibuk. Tunggulah saat yang lebih lowong, misalnya setelah kelas selesai atau saat berpapasan di koridor dengan suasana yang santai. Jika melalui pesan singkat, kirimkan pada jam kerja yang wajar, misalnya antara pukul 08.00 hingga 16.00.

Menggunakan Panggilan dan Bahasa yang Formal

Selalu gunakan panggilan yang menunjukkan rasa hormat, seperti Bapak atau Ibu, diikuti dengan nama beliau jika Anda mengetahuinya. Hindari panggilan informal seperti “Kak”, “Mas”, “Mbak”, apalagi hanya nama saja.

Gunakan bahasa Indonesia yang baku dan formal. Ganti kata ganti “aku” atau “gue” dengan “saya”, dan “kamu” atau “loe” dengan “Bapak/Ibu”. Hindari penggunaan singkatan yang tidak lazim (cth: “yg”, “dgn”, “sy”) dan bahasa gaul. Tulisan yang rapi dan jelas menunjukkan keseriusan dan penghargaan Anda.

Memulai dengan Salam dan Perkenalan Diri

Ini adalah aturan wajib, terutama saat berkomunikasi melalui teks atau email. Guru berinteraksi dengan ratusan murid, sehingga tidak mungkin mereka menyimpan semua nomor kontak. Selalu awali pesan Anda dengan salam, perkenalkan diri, lalu sampaikan maksud Anda.

Format perkenalan diri yang baik mencakup:

  • Nama Lengkap
  • Kelas atau Angkatan
  • Mata Pelajaran yang Diampu oleh Guru tersebut (jika relevan)

Langkah sederhana ini sangat membantu guru untuk mengenali Anda dengan cepat dan memberikan respons yang sesuai. Inilah bagian fundamental dari cara menanyakan kabar dengan sopan.

Panduan Praktis dan Contoh Kalimat di Berbagai Situasi

Teori tanpa praktik tentu tidak akan lengkap. Berikut adalah panduan praktis beserta contoh kalimat yang bisa Anda adaptasi sesuai dengan situasi dan media komunikasi yang digunakan.

Melalui Pesan Singkat (WhatsApp, SMS, atau Platform Lainnya)

Mengirim pesan singkat adalah metode yang paling umum digunakan saat ini. Karena tidak ada intonasi dan ekspresi wajah, pemilihan kata menjadi sangat penting.

Baca Juga:  Sebutkan 6 ciri-ciri peluang usaha yang baik! !

Struktur Pesan yang Ideal

Sebuah pesan yang baik dan sopan harus memiliki struktur yang jelas. Berikut adalah format yang sangat direkomendasikan:

  1. Salam Pembuka: Awali dengan salam yang netral dan formal. Contoh: “Assalamualaikum,” atau “Selamat pagi/siang/sore, Bapak/Ibu.”
  2. Permohonan Maaf: Sertakan kalimat permohonan maaf karena mungkin telah mengganggu waktu beliau. Contoh: “Mohon maaf mengganggu waktu Bapak/Ibu.”
  3. Perkenalan Diri: Sebutkan identitas Anda dengan jelas. Contoh: “Saya [Nama Lengkap], siswa kelas [Nama Kelas].”
  4. Menanyakan Kabar (Tujuan Utama): Sampaikan niat Anda untuk menanyakan kabar.
  5. Tujuan Lain (Jika Ada): Jika ada hal lain yang ingin ditanyakan, sampaikan setelah menanyakan kabar.
  6. Ucapan Terima Kasih: Akhiri dengan ucapan terima kasih atas perhatiannya.
  7. Salam Penutup: Tutup dengan salam penutup yang sopan. Contoh: “Terima kasih banyak, Bapak/Ibu.”

Contoh Kalimat Lengkap

Berikut beberapa variasi contoh yang bisa Anda gunakan:

Contoh 1: Murni Menanyakan Kabar

Selamat pagi, Bapak [Nama Guru].

Mohon maaf mengganggu waktunya, Pak. Saya [Nama Anda], siswa kelas [Kelas Anda].

Saya hanya ingin menanyakan kabar Bapak. Semoga Bapak dan keluarga senantiasa dalam keadaan sehat walafiat.

Terima kasih atas perhatiannya, Pak.

Contoh 2: Menanyakan Kabar Disertai Pertanyaan Akademik

Assalamualaikum, Ibu [Nama Guru].

Dengan hormat, saya [Nama Anda] dari kelas [Kelas Anda], mohon maaf jika pesan ini mengganggu waktu istirahat Ibu.

Bagaimana kabar Ibu hari ini? Semoga Ibu selalu diberikan kesehatan.

Sekalian saya ingin bertanya mengenai tugas [Nama Mata Pelajaran] yang Ibu berikan kemarin. Apakah ada bagian tertentu yang perlu lebih saya perhatikan, Bu?

Atas waktu dan jawaban Ibu, saya ucapkan terima kasih banyak.

Bertemu Langsung di Lingkungan Sekolah

Berkomunikasi secara langsung melibatkan lebih dari sekadar kata-kata; bahasa tubuh dan ekspresi juga memainkan peran penting.

  • Perhatikan Bahasa Tubuh: Saat menyapa dan bertanya, berikan senyuman yang tulus. Jika budaya setempat mengharuskannya, sedikit menundukkan kepala sebagai tanda hormat adalah gestur yang sangat baik. Pertahankan kontak mata yang sopan.
  • Mulai dengan Sapaan: Awali dengan sapaan yang sesuai dengan waktu. “Selamat pagi, Bapak,” atau “Permisi, Ibu.”
  • Gunakan Kalimat yang Ringkas dan Jelas: Karena interaksi langsung seringkali berlangsung singkat, gunakan kalimat yang to the point namun tetap sopan.
Baca Juga:  Tujuan komutatif dari teks ulasan adalah untuk ?

Contoh Dialog 1: Saat Berpapasan di Koridor

Anda: “Selamat siang, Ibu Guru. Permisi, Bu.” (sambil tersenyum dan sedikit menunduk)
Guru: “Oh iya, siang.”
Anda: “Bagaimana kabar Ibu hari ini? Semoga sehat selalu, Bu.”
Guru: “Alhamdulillah baik. Terima kasih, ya.”

Contoh Dialog 2: Setelah Jam Pelajaran Selesai

Anda: (Menghampiri meja guru) “Permisi, Bapak. Terima kasih untuk pelajaran hari ini.”
Guru: “Iya, sama-sama.”
Anda: “Semoga Bapak tidak terlalu lelah. Sehat selalu ya, Pak.”
Guru: “Aamiin, terima kasih atas perhatiannya.”

Menerapkan cara menanyakan kabar dengan sopan secara langsung menunjukkan kepedulian yang tulus dan membangun koneksi yang lebih kuat.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Untuk menyempurnakan etika berkomunikasi Anda, penting juga untuk mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Menghindari kesalahan ini sama pentingnya dengan melakukan hal yang benar.

  • Menggunakan Panggilan atau Bahasa Gaul: Memanggil guru dengan “Bro”, “Sis”, atau menggunakan singkatan seperti “P” (untuk Ping!!!) di chat adalah hal yang sangat tidak sopan.
  • Menghubungi di Luar Batas Waktu: Menelpon atau mengirim pesan pada tengah malam atau dini hari menunjukkan Anda tidak menghargai waktu pribadi guru.
  • Menuntut Jawaban Segera: Hindari mengirim pesan berulang-ulang (“P”, “P”, “?”) jika pesan Anda belum dibalas. Guru memiliki kesibukan lain. Bersabarlah menunggu jawaban.
  • Lupa Mengucapkan Terima Kasih: Apa pun respons yang Anda terima, selalu akhiri percakapan dengan ucapan terima kasih. Ini adalah penutup yang menenangkan dan menunjukkan Anda menghargai waktu yang telah diluangkan.
  • Berbicara Terlalu Berbelit-belit: Langsung ke inti setelah basa-basi secukupnya. Pesan yang terlalu panjang dan tidak fokus bisa menyulitkan guru untuk memahaminya.

Kesimpulan

Menanyakan kabar kepada guru adalah tindakan sederhana yang sarat akan makna. Ini adalah jembatan untuk membangun hubungan yang lebih dari sekadar formalitas akademik, melainkan sebuah hubungan yang didasari oleh kepedulian dan rasa hormat yang tulus. Dengan memahami dan mempraktikkan cara menanyakan kabar dengan sopan, Anda tidak hanya menunjukkan kualitas diri yang baik, tetapi juga turut serta dalam merawat budaya luhur bangsa.

Ingatlah selalu tiga pilar utama: pilih waktu yang tepat, gunakan bahasa yang formal dan santun, serta ikuti struktur komunikasi yang benar (salam, perkenalan, maksud, dan terima kasih). Baik melalui pesan singkat maupun tatap muka langsung, etika yang Anda tunjukkan akan meninggalkan kesan mendalam dan membawa dampak positif bagi perjalanan akademis Anda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top