Apa perbedaan mesin bensin sama mesin diesel !
Jawaban 1 :
Perbedaan mesin bensin dan mesin diesel yang paling utama adalah penggunaan jenis bahan bakar. Sesuai dengan namanya, mobil bermesin diesel menggunakan solar, sedangkan mesin bensin menggunakan gasoline.
Dijawab Oleh :
Drs. Rochadi Arif Purnawan, M.Biomed
Jawaban 2 :
Perbedaan mesin bensin dan mesin diesel yang paling utama adalah penggunaan jenis bahan bakar. Sesuai dengan namanya, mobil bermesin diesel menggunakan solar, sedangkan mesin bensin menggunakan gasoline.
Dijawab Oleh :
Dra. Nilawati, M.Pd
Penjelasan :
Prinsip Kerja Mendasar: Busi vs Kompresi
Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin yang paling fundamental terletak pada cara mereka mengubah bahan bakar menjadi tenaga. Proses pembakaran di dalam silinder kedua mesin ini mengikuti prinsip yang sama sekali berbeda, yang menjadi dasar dari semua perbedaan lainnya.
Mesin Bensin: Pembakaran Dipicu oleh Percikan Api
Mesin bensin bekerja berdasarkan siklus yang disebut Siklus Otto. Prosesnya dapat disederhanakan sebagai berikut:
- Langkah Hisap: Piston bergerak ke bawah, menghisap campuran udara dan bahan bakar (bensin) ke dalam silinder.
- Langkah Kompresi: Piston bergerak ke atas, memampatkan campuran udara dan bensin.
- Langkah Tenaga: Tepat sebelum piston mencapai titik tertinggi, busi memercikkan api. Percikan inilah yang membakar campuran udara-bensin, menciptakan ledakan yang mendorong piston ke bawah dengan kuat.
- Langkah Buang: Piston kembali bergerak ke atas, mendorong sisa gas pembakaran keluar melalui katup pembuangan.
Kunci dari proses ini adalah busi. Tanpa percikan api dari busi, pembakaran tidak akan terjadi.
Mesin Diesel: Pembakaran Terjadi Akibat Tekanan Ekstrem
Berbeda dengan mesin bensin, mesin diesel menggunakan Siklus Diesel dan tidak memerlukan busi untuk proses pembakaran.
- Langkah Hisap: Piston bergerak ke bawah, namun hanya menghisap udara murni ke dalam silinder.
- Langkah Kompresi: Piston bergerak ke atas dan memampatkan udara tersebut dengan rasio kompresi yang sangat tinggi. Proses kompresi ekstrem ini membuat suhu udara di dalam silinder menjadi sangat panas, bisa mencapai lebih dari 500°C.
- Langkah Tenaga: Ketika piston mendekati titik puncaknya, injektor menyemprotkan bahan bakar diesel (solar) dalam bentuk kabut halus ke dalam udara super panas tersebut. Karena suhunya yang ekstrem, solar langsung terbakar dengan sendirinya (self-ignition), menciptakan ledakan yang jauh lebih kuat dan mendorong piston ke bawah.
- Langkah Buang: Piston kembali ke atas untuk membuang sisa gas pembakaran.
Di sinilah letak perbedaan utamanya: mesin bensin butuh pemicu eksternal (busi), sedangkan mesin diesel menggunakan panas dari kompresi tinggi untuk menyalakan bahan bakar.
Perbedaan Komponen, Bahan Bakar, dan Konstruksi
Karena prinsip kerjanya yang berbeda, komponen dan konstruksi kedua mesin ini juga dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Rasio Kompresi
Ini adalah salah satu perbedaan mesin diesel dan mesin bensin yang paling signifikan secara teknis.
- Mesin Diesel: Memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi, biasanya berkisar antara 14:1 hingga 25:1. Artinya, udara di dalam silinder dimampatkan hingga 14 sampai 25 kali lebih kecil dari volume aslinya. Kompresi tinggi ini wajib untuk menghasilkan panas yang cukup untuk pembakaran spontan.
- Mesin Bensin: Memiliki rasio kompresi yang lebih rendah, umumnya antara 8:1 hingga 12:1. Rasio yang lebih rendah ini diperlukan untuk mencegah fenomena knocking atau ngelitik, yaitu di mana campuran udara-bensin terbakar sebelum waktunya akibat tekanan berlebih.
Komponen Kunci
- Sistem Pengapian: Mesin bensin dilengkapi dengan busi, koil, dan kabel busi untuk menciptakan percikan api. Mesin diesel tidak memiliki komponen ini, tetapi memiliki glow plug (busi pijar) yang berfungsi memanaskan ruang bakar saat mesin dingin untuk membantu proses start awal.
- Sistem Injeksi: Keduanya menggunakan injektor, tetapi injektor pada mesin diesel bekerja pada tekanan yang jauh lebih tinggi untuk dapat menyemprotkan solar ke dalam ruang bakar yang sudah bertekanan ekstrem.
- Konstruksi Mesin: Karena harus menahan tekanan kompresi yang sangat tinggi, komponen mesin diesel seperti blok mesin, piston, dan kepala silinder dibuat dari material yang jauh lebih tebal dan kuat dibandingkan mesin bensin. Hal ini membuat mesin diesel secara umum lebih berat dan lebih mahal untuk diproduksi.
Jenis Bahan Bakar
- Bensin (Gasoline): Lebih mudah menguap dan lebih ringan. Didesain untuk mudah terbakar dengan percikan api dan memiliki angka oktan sebagai penentu ketahanannya terhadap knocking.
- Solar (Diesel Fuel): Lebih padat, lebih berminyak, dan memiliki kandungan energi per liter yang lebih tinggi daripada bensin. Solar tidak mudah menguap dan membutuhkan suhu serta tekanan tinggi untuk terbakar. Kualitasnya diukur dengan angka cetane.
Karakteristik Performa dan Efisiensi
Perbedaan teknis di atas secara langsung diterjemahkan menjadi karakter performa, suara, dan efisiensi yang sangat berbeda di jalan.
Tenaga vs. Torsi
Inilah poin yang paling dirasakan oleh pengemudi.
Mesin Diesel: Raja Torsi di Putaran Rendah
Ledakan yang lebih lambat namun jauh lebih kuat pada mesin diesel menghasilkan torsi (gaya putar) yang melimpah pada putaran mesin (RPM) rendah. Karakter ini sangat ideal untuk:
- Membawa beban berat (truk, bus).
- Menanjak di tanjakan curam.
- Menarik gandengan (towing).
- Kendaraan SUV yang sering digunakan untuk perjalanan jauh.
Mesin Bensin: Unggul dalam Tenaga Kuda (Horsepower)
Mesin bensin mampu berputar pada RPM yang jauh lebih tinggi. Kemampuannya untuk “berteriak” di putaran tinggi menghasilkan tenaga kuda (horsepower) yang lebih besar. Ini berarti:
- Akselerasi yang lebih responsif dan cepat.
- Kecepatan puncak (top speed) yang lebih tinggi.
- Sangat cocok untuk mobil sport atau kendaraan perkotaan yang membutuhkan kelincahan.
Efisiensi Bahan Bakar dan Emisi
Secara umum, mesin diesel 20-30% lebih irit bahan bakar dibandingkan mesin bensin dengan kapasitas yang sama. Ini disebabkan oleh kandungan energi solar yang lebih tinggi dan efisiensi termal dari siklus kompresi tinggi. Namun, emisi keduanya berbeda. Mesin diesel modern telah dilengkapi teknologi seperti Diesel Particulate Filter (DPF) dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk mengurangi emisi nitrogen oksida (NOx) dan partikulat (jelaga).
Pertimbangan Biaya dan Perawatan
Dari sisi finansial, perbedaan mesin diesel dan mesin bensin juga cukup signifikan, baik saat pembelian maupun selama kepemilikan.
- Biaya Pembelian: Kendaraan bermesin diesel biasanya lebih mahal daripada varian bensinnya. Ini karena konstruksi mesinnya yang lebih kompleks dan robust.
- Biaya Operasional: Meskipun lebih irit, harga bahan bakar diesel berkualitas (seperti Pertamina Dex) terkadang lebih tinggi dari bensin. Selain itu, pajak kendaraan bermotor untuk mobil diesel (terutama dengan CC besar) bisa jadi lebih mahal.
- Biaya Perawatan: Mesin diesel dikenal sangat awet jika dirawat dengan benar. Namun, jika terjadi kerusakan pada komponen presisi seperti injektor atau turbo, biaya perbaikannya cenderung lebih mahal dibandingkan komponen mesin bensin. Mesin diesel juga sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar, sehingga penggunaan solar berkualitas rendah dapat menyebabkan masalah serius.
Kesimpulan
Pada akhirnya, tidak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik. Pilihan antara keduanya sangat bergantung pada kebutuhan individu. Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin menawarkan keunggulan pada skenario yang berbeda.
Pilih mesin bensin jika Anda:
- Memprioritaskan akselerasi dan performa di putaran tinggi.
- Mayoritas penggunaan adalah di dalam kota dengan jarak tempuh pendek.
- Menginginkan suara mesin yang lebih halus dan getaran yang minim.
- Mencari biaya pembelian dan perawatan awal yang lebih terjangkau.
Pilih mesin diesel jika Anda:
- Memprioritaskan efisiensi bahan bakar dan torsi besar.
- Sering melakukan perjalanan jauh antar kota atau sering melewati tanjakan.
- Membutuhkan kendaraan untuk menarik beban atau membawa muatan berat.
- Tidak keberatan dengan suara mesin yang sedikit lebih kasar dan biaya perawatan komponen tertentu yang lebih tinggi.
Dengan memahami perbedaan mendasar ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan memilih kendaraan yang benar-benar menjadi mitra terbaik untuk aktivitas Anda sehari-hari.
