Apa arti Pribahasa ‘Jauh panggang dari api’?​

Apa arti Pribahasa ‘Jauh panggang dari api’?​

Jawaban 1 :

arti jauh panggang dari api adalah tidak kena. Arti lainnya dari jauh panggang dari api adalah tidak benar

Dijawab Oleh :

Drs. Rochadi Arif Purnawan, M.Biomed

Jawaban 2 :

arti jauh panggang dari api adalah tidak kena. Arti lainnya dari jauh panggang dari api adalah tidak benar

Dijawab Oleh :

Dra. Nilawati, M.Pd

Penjelasan :

Mengupas Tuntas Makna Jauh Panggang dari Api

Secara harfiah, peribahasa “jauh panggang dari api” menggambarkan situasi di mana sesuatu yang sedang dipanggang (misalnya daging atau ikan) diletakkan terlalu jauh dari sumber panasnya (api). Akibatnya, proses pematangan tidak akan terjadi secara efektif. Daging tersebut tidak akan matang, atau bahkan tidak akan terasa hangat sama sekali.

Dari analogi sederhana inilah, makna kiasan peribahasa ini terbentuk. Jadi, jauh panggang dari api artinya adalah sebuah kondisi di mana jawaban, pernyataan, tindakan, atau sebuah hasil kenyataan sangat tidak sesuai atau tidak relevan dengan apa yang diharapkan, ditanyakan, atau direncanakan. Esensinya adalah adanya ketidaksesuaian atau kesenjangan yang sangat besar antara dua hal yang seharusnya berhubungan erat.

Analogi Sederhana di Balik Peribahasa

Untuk memahami lebih dalam jauh panggang dari api artinya, kita bisa membedah komponen-komponen yang membangun peribahasa ini. Setiap kata memiliki simbolisme yang kuat dan membantu kita menangkap esensi maknanya.

Baca Juga:  Bagaimana jika akun kas di debit lebih kecil dari pada di kredit pada buku besar ?

Proses Memanggang sebagai Gambaran

Proses memanggang adalah inti dari analogi ini. Agar berhasil, panggang (objek) harus berada dalam jarak yang ideal dengan api (sumber). Hubungan ini melambangkan koneksi logis atau hubungan sebab-akibat yang seharusnya terjadi dalam sebuah interaksi atau proses.

‘Jauh’ sebagai Simbol Ketidaksesuaian

Kata ‘jauh’ menjadi kunci utama dalam peribahasa ini. ‘Jauh’ merepresentasikan adanya jarak, kesenjangan, atau diskoneksi yang signifikan. Inilah yang menyebabkan “proses” gagal. Dalam konteks kiasan, ‘jauh’ melambangkan penyimpangan, ketidakrelevanan, atau jawaban yang melenceng.

‘Api’ sebagai Harapan atau Fakta

‘Api’ dapat diartikan sebagai sumber kebenaran, pertanyaan awal, fakta, atau ekspektasi yang ditetapkan. ‘Api’ adalah titik acuan atau standar yang seharusnya dicapai. Ketika ‘panggang’ (jawaban, hasil, atau realitas) berada jauh darinya, maka tujuan tidak akan pernah tercapai.

Konteks Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Peribahasa “jauh panggang dari api” sangat fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai situasi. Memahami konteks penggunaannya akan memperjelas makna sesungguhnya.

Jawaban yang Tidak Sesuai Pertanyaan

Ini adalah salah satu penggunaan paling umum. Ketika seseorang memberikan jawaban yang sama sekali tidak berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan, kita bisa menyebutnya “jauh panggang dari api”.

  • Contoh:
    • Manajer: “Bagaimana perkembangan laporan keuangan kuartal ini?”
    • Staf: “Oh, tadi makan siang di warung soto baru itu ternyata enak sekali, Pak.”

Jawaban staf tersebut jelas sekali jauh panggang dari api. Ia tidak menjawab pertanyaan, melainkan membahas topik lain yang sama sekali tidak relevan.

Ketika Realita Berbeda Jauh dari Ekspektasi

Peribahasa ini juga sering digunakan untuk mengomentari hasil yang sangat mengecewakan atau tidak sesuai dengan rencana dan janji awal.

Dalam Proyek dan Pekerjaan

Bayangkan sebuah tim yang mempresentasikan rencana proyek dengan target yang sangat ambisius dan menjanjikan hasil yang luar biasa. Namun, setelah proyek selesai, hasilnya sangat minim dan tidak signifikan. Kesenjangan antara janji dan kenyataan ini adalah gambaran sempurna dari “jauh panggang dari api”.

Baca Juga:  Pengertian Yurisprudensi di negara-negara Common Law adalah ?

Dalam Hubungan Personal

Seseorang mungkin berjanji akan selalu ada untuk mendukung temannya. Namun, ketika temannya benar-benar membutuhkan bantuan, orang tersebut justru menghilang tanpa kabar. Tindakannya jauh panggang dari api jika dibandingkan dengan janjinya.

Peribahasa Serupa dan Perbedaannya

Terdapat beberapa peribahasa lain dalam Bahasa Indonesia yang sekilas memiliki makna serupa, tetapi sebenarnya memiliki nuansa yang berbeda.

  • Lain di mulut, lain di hati: Peribahasa ini lebih fokus pada kemunafikan atau ketidakjujuran seseorang. Seseorang mengatakan A tetapi sebenarnya ia bermaksud B. Fokusnya pada niat tersembunyi.
  • Bagai pungguk merindukan bulan: Ungkapan ini menggambarkan harapan yang mustahil tercapai karena perbedaan status atau kondisi yang sangat jauh. Fokusnya pada angan-angan yang tidak realistis.

Sementara itu, “jauh panggang dari api” lebih menekankan pada ketidaksesuaian logis atau ketidakrelevanan antara dua hal (pertanyaan-jawaban, rencana-hasil, janji-tindakan). Fokusnya bukan pada kemunafikan atau angan-angan, melainkan pada diskoneksi yang nyata.

Kesimpulan

Pada intinya, jauh panggang dari api artinya adalah sebuah kiasan untuk menggambarkan kesenjangan yang sangat besar antara harapan dan kenyataan, antara pertanyaan dan jawaban, atau antara janji dan pembuktian. Peribahasa ini mengingatkan kita untuk selalu berkomunikasi secara relevan, mengevaluasi sesuatu secara objektif, dan menyadari adanya ketidaksesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Dengan memahami makna mendalam di balik ungkapan sederhana ini, kita tidak hanya memperkaya kosakata kita, tetapi juga mempertajam kemampuan kita dalam berpikir kritis dan menilai sebuah situasi dengan lebih akurat. Peribahasa ini adalah bukti nyata bahwa kearifan lokal mampu memberikan panduan yang relevan bahkan di zaman modern.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top