Motif pada batik tulis lasem berbentuk ?

Motif pada batik tulis lasem berbentuk ?

Jawaban 1 :

Motif pada batik tulis lasem berbentuk Geometris.

Dijawab Oleh :

Dra. Nilawati, M.Pd

Jawaban 2 :

Motif pada batik tulis lasem berbentuk Geometris.

Dijawab Oleh :

Drs. Rochadi Arif Purnawan, M.Biomed

Penjelasan :

Sejarah di Balik Corak: Akulturasi Budaya yang Indah

Untuk memahami bentuk motif Batik Lasem, kita harus menengok kembali ke sejarah panjangnya. Lasem adalah salah satu kota pelabuhan tertua di pesisir utara Jawa yang menjadi tempat pendaratan pertama masyarakat Tionghoa di tanah Jawa. Interaksi yang intens antara pendatang dari Tiongkok dengan penduduk lokal menciptakan sebuah budaya baru yang unik.

Pengaruh ini meresap kuat ke dalam seni batik. Para pembatik Jawa yang terampil mengadopsi simbol-simbol dan ornamen khas Tiongkok, lalu memadukannya dengan pola-pola tradisional Jawa. Proses inilah yang melahirkan identitas Batik Lasem yang kita kenal hari ini: sebuah perpaduan yang kaya akan simbol dan warna, merepresentasikan dua dunia yang menyatu dalam harmoni.

Mengurai Jawaban: Motif pada Batik Tulis Lasem Berbentuk Apa?

Jadi, secara spesifik, motif pada batik tulis lasem berbentuk perpaduan antara elemen Tiongkok dan elemen Jawa. Keduanya bisa tampil sendiri-sendiri dalam satu kain atau bahkan menyatu dalam satu ornamen yang kompleks. Keberagaman ini adalah jawaban utama dari kekhasan batik pesisir ini.

Baca Juga:  400 gram gula halus berapa sendok makan ?

Pengaruh Kuat dari Tiongkok (Cina)

Nuansa oriental sangat kental terasa pada Batik Lasem. Bentuk-bentuk ikonik dari kebudayaan Tionghoa sering menjadi motif utama yang mencolok dan penuh makna.

  • Burung Hong (Phoenix): Burung mitologi ini merupakan simbol keanggunan, kebajikan, dan kemakmuran. Motif Burung Hong sering digambarkan dengan ekor yang panjang menjuntai indah.
  • Naga (Liongs): Sebagai simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan perlindungan, naga menjadi salah satu motif paling populer. Naga pada Batik Lasem sering digambarkan dinamis dan gagah.
  • Bunga Peony (Boketan): Dikenal sebagai “Raja Bunga”, peony melambangkan cinta, kehormatan, dan kekayaan. Motif ini sering menjadi latar atau isian yang mempercantik kain.
  • Kilin: Hewan mitologis bertubuh kuda dengan kepala naga ini adalah simbol keberuntungan dan penolak bala.

Sentuhan Klasik dari Jawa

Meskipun pengaruh Tiongkok sangat kuat, para pembatik Lasem tidak meninggalkan akar budaya Jawa mereka. Unsur-unsur lokal dan klasik tetap dipertahankan, memberikan sentuhan khas Nusantara.

  • Flora dan Fauna Lokal: Motif yang terinspirasi dari lingkungan sekitar, seperti bunga, daun, dan berbagai jenis burung, sering menjadi pelengkap yang manis.
  • Motif Kricak/Watu Pecah: Motif unik ini berbentuk seperti bebatuan kecil yang pecah, menjadi simbol perjuangan masyarakat saat membangun Jalan Raya Pos Daendels.
  • Bentuk Geometris Sederhana: Terkadang, pola-pola geometris seperti garis-garis atau titik-titik (isen-isen) khas batik Jawa digunakan sebagai pengisi latar untuk memperkaya detail kain.

Kombinasi Unik Dua Dunia

Puncak keindahan Batik Lasem adalah ketika dua pengaruh ini berpadu. Anda bisa menemukan sehelai kain dengan motif utama Naga yang dikelilingi oleh isen-isen khas Jawa. Atau, motif Sekar Jagad khas Jawa yang di dalam “pulaunya” diisi dengan ornamen kecil Bunga Peony atau awan mega mendung. Keberagaman inilah yang menegaskan bahwa motif pada batik tulis lasem berbentuk sebuah dialog budaya yang cair.

Baca Juga:  Sebutkan 3 contoh limbah rumah tangga yang bisa di manfaatkan untuk bahan kerajinan beserta produk kerajinannya !

Ragam Motif Khas Batik Lasem dan Filosofinya

Beberapa nama motif telah melegenda dan menjadi ikon dari Batik Lasem. Masing-masing memiliki cerita dan filosofi yang mendalam.

Motif Tiga dan Empat Negeri

Ini adalah motif paling ikonik dan kompleks dari Lasem. Nama ini merujuk pada proses pewarnaan yang dilakukan di tiga atau empat kota berbeda untuk mendapatkan warna khasnya.

  • Merah: Warna abang getih pithik (merah darah ayam) yang khas dibuat di Lasem, melambangkan pengaruh Tionghoa.
  • Biru Indigo: Dulu, proses pewarnaan biru dilakukan di daerah Pekalongan atau Kudus, melambangkan pengaruh Eropa (Belanda).
  • Cokelat Soga: Warna cokelat klasik ini dibuat di Solo atau Yogyakarta, merepresentasikan pengaruh Jawa.
  • Ungu: Pada motif Empat Negeri, sering ditambahkan warna ungu yang khas dari daerah lain.

Motif Latohan dan Kricak

Kedua motif ini lahir dari pengamatan lingkungan dan sejarah lokal, menjadikannya sangat otentik.

Latohan: Inspirasi dari Pesisir

Motif Latohan terinspirasi dari tanaman latoh atau anggur laut, sejenis rumput laut yang banyak ditemukan di perairan Lasem. Bentuknya yang bulat-bulat kecil bergerombol digambarkan secara stilisasi di atas kain, menjadi simbol kesuburan dan kehidupan masyarakat pesisir.

Kricak atau Watu Pecah: Simbol Perjuangan

Motif Kricak atau Watu Pecah (batu pecah) memiliki latar belakang sejarah yang pilu namun penuh semangat. Motif ini menggambarkan batu-batu kerikil yang menjadi simbol kerja paksa rakyat saat membangun Jalan Anyer-Panarukan di bawah perintah Daendels. Motif ini adalah pengingat akan ketangguhan dan daya juang masyarakat Lasem.

Kekhasan Warna sebagai Penguat Motif

Selain bentuk, warna menjadi elemen kunci yang mendefinisikan Batik Lasem. Warna merah menyala yang dikenal sebagai abang getih pithik adalah ciri utamanya. Warna ini, yang berasal dari akar pohon mengkudu, menjadi simbol kebahagiaan dan keberuntungan dalam budaya Tionghoa, sekaligus menunjukkan semangat dan keberanian.

Baca Juga:  Sebutkan Hewan di timur tengah yang berpunuk​ ?

Kombinasi merah yang berani, biru indigo yang teduh, dan cokelat soga yang klasik menciptakan palet warna yang membedakan Batik Lasem dari batik daerah lainnya. Karakter warna inilah yang semakin mempertegas keindahan dari setiap motif yang digoreskan.

Kesimpulan

Jadi, jawaban atas pertanyaan “motif pada batik tulis lasem berbentuk ?” bukanlah satu bentuk tunggal, melainkan sebuah mozaik budaya yang sangat kaya. Motifnya bisa berbentuk fauna mitologis Tiongkok seperti naga dan burung hong, flora anggun seperti bunga peony, hingga bentuk-bentuk yang terinspirasi dari kondisi alam dan sejarah lokal seperti latohan dan kricak.

Keistimewaan Batik Lasem terletak pada kemampuannya untuk menyerap berbagai pengaruh tanpa kehilangan jati dirinya. Setiap helai kainnya adalah bukti nyata bahwa perbedaan budaya dapat melebur menjadi satu kesatuan seni yang indah dan abadi, menjadikannya salah satu warisan wastra Nusantara yang paling berharga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top