Tuliskan Tribakti PMR beserta contohnya !
Jawaban 1 :
TRI BAKTI PMR :
1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat.
2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
– Contoh TRI BAKTI :
1. Harus terampil menerapkan hidup sehat. Contoh : – sikat gigi malam
– mandi minimal 2x
2. Jika ada kegiatan di masyarakat kita turut membantu atau berpartisipasi.
3. Tidak boleh pilih teman, harus bersama anak lain.
Dijawab Oleh :
Sugiamma, M.Pd
Jawaban 2 :
TRI BAKTI PMR :
1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat.
2. Berkarya dan berbakti di masyarakat.
3. Mempererat persahabatan nasional dan internasional.
– Contoh TRI BAKTI :
1. Harus terampil menerapkan hidup sehat. Contoh : – sikat gigi malam
– mandi minimal 2x
2. Jika ada kegiatan di masyarakat kita turut membantu atau berpartisipasi.
3. Tidak boleh pilih teman, harus bersama anak lain.
Dijawab Oleh :
Susi Ferawati, S.Pd
Penjelasan :
Memahami Palang Merah Remaja (PMR): Generasi Muda Penuh Dedikasi
Palang Merah Remaja (PMR) adalah organisasi kepemudaan di bawah naungan Palang Merah Indonesia (PMI) yang beranggotakan siswa-siswi mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas. Sebagai bagian integral dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMR memiliki peran strategis dalam menumbuhkan semangat kemanusiaan sejak dini. Anggota PMR dididik untuk menjadi agen perubahan yang peka terhadap lingkungan sekitar dan memiliki keterampilan dasar dalam penanggulangan masalah sosial dan kesehatan.
PMR bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar memiliki karakter kepalangmerahan yang kuat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama dan pendidikan kesehatan. Melalui berbagai programnya, PMR tidak hanya membentuk keterampilan fisik, tetapi juga mental dan spiritual anggotanya. Ini menciptakan individu yang tidak hanya cerdas tetapi juga berhati mulia, siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal tri bakti pmr yang kokoh.
Fondasi Nilai: Mengenal Tri Bakti PMR Secara Mendalam
Tri Bakti PMR merupakan tiga butir janji atau ikrar yang menjadi landasan moral dan etika bagi setiap anggota Palang Merah Remaja. Ketiga bakti ini dirancang untuk membimbing anggota PMR dalam berpikir, bertindak, dan berinteraksi, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas. Mengamalkan tri bakti pmr berarti menjalankan misi kemanusiaan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, sesuai dengan semangat kepalangmerahan.
Bakti I: Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Bakti pertama ini menekankan pentingnya pengetahuan dan praktik untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Anggota PMR didorong untuk menjadi contoh dalam gaya hidup sehat serta mampu memberikan pertolongan pertama dasar. Tujuan utamanya adalah menciptakan individu yang mandiri dalam menjaga kesehatan dan sigap dalam memberikan bantuan kesehatan awal.
Contoh Penerapan:
- Pelatihan Pertolongan Pertama (PP): Anggota PMR secara rutin mengikuti pelatihan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memahami cara menangani luka ringan, patah tulang, pingsan, dan kondisi darurat lainnya. Mereka belajar teknik dasar seperti balut bidai, resusitasi jantung paru (RJP), dan evakuasi korban.
- Penyuluhan Kesehatan Lingkungan: PMR sering mengadakan kampanye hidup bersih dan sehat di sekolah, seperti anjuran mencuci tangan yang benar, memilah sampah, dan menjaga kebersihan toilet. Mereka juga bisa menjadi fasilitator dalam seminar tentang bahaya narkoba atau pentingnya gizi seimbang.
- Donor Darah Sukarela: Meskipun belum bisa mendonorkan darah secara langsung karena batasan usia, anggota PMR aktif mengampanyekan pentingnya donor darah dan membantu proses pendaftaran calon pendonor dari kalangan guru, orang tua, atau masyarakat umum.
Bakti II: Berkarya dan Berbakti di Masyarakat
Bakti kedua ini mendorong anggota PMR untuk aktif terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang berkaitan dengan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Ini adalah wujud nyata dari semangat kerelawanan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Anggota PMR belajar untuk menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.
Contoh Penerapan:
- Bakti Sosial dan Pengabdian Masyarakat: Anggota PMR sering mengadakan kegiatan bakti sosial seperti membersihkan lingkungan masjid/gereja, membantu korban banjir dengan menyalurkan bantuan, atau mengunjungi panti asuhan/panti jompo untuk menghibur dan membantu mereka.
- Siaga Bencana: PMR berperan dalam menyebarkan informasi kesiapsiagaan bencana di sekolah dan lingkungan sekitar. Mereka bisa membantu menyiapkan jalur evakuasi, mengadakan simulasi gempa, atau mengumpulkan donasi untuk korban bencana.
- Edukasi Kesehatan Masyarakat: Selain di sekolah, anggota PMR juga dapat memberikan edukasi kesehatan dasar kepada masyarakat, misalnya tentang pentingnya imunisasi, penanganan demam, atau pencegahan DBD melalui 3M Plus.
Bakti III: Mempererat Persahabatan Nasional dan Internasional
Bakti ketiga ini menekankan pentingnya membangun jejaring persahabatan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Melalui persahabatan, anggota PMR dapat saling belajar, bertukar pengalaman, dan memperkuat solidaritas kemanusiaan. Ini juga membuka wawasan mereka terhadap keberagaman budaya dan tantangan kemanusiaan di berbagai belahan dunia.
Contoh Penerapan:
- Jumpa Bakti Gembira (Jumbara): Kegiatan Jumbara PMR di tingkat kota, provinsi, hingga nasional adalah ajang penting untuk mempertemukan anggota PMR dari berbagai daerah. Mereka berkompetisi, berbagi ilmu, dan membangun persahabatan yang erat.
- Pertukaran Informasi dan Pengalaman: PMR dapat berinteraksi dengan unit PMR dari sekolah lain melalui media sosial, pertemuan daring, atau kunjungan langsung untuk berbagi praktik terbaik dan tantangan yang dihadapi.
- Mengenal Gerakan Palang Merah Internasional: Anggota PMR diajarkan tentang sejarah dan prinsip-prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, termasuk lambang, Konvensi Jenewa, dan tokoh-tokoh penting seperti Henry Dunant, untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap gerakan kemanusiaan global.
Pilar Gerakan: Menginternalisasi 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Selain tri bakti pmr, setiap anggota PMR juga wajib memahami dan mengamalkan 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Prinsip-prinsip ini adalah nilai universal yang dipegang teguh oleh seluruh komponen gerakan kemanusiaan terbesar di dunia, termasuk PMI dan PMR. Mereka menjadi pedoman etis dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.
Prinsip-Prinsip Universal yang Menginspirasi
Ketujuh prinsip ini adalah inti dari identitas dan cara kerja Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah:
- Kemanusiaan: Gerakan ini lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan tanpa diskriminasi kepada yang terluka di medan perang, dan berusaha mencegah serta meringankan penderitaan umat manusia. Tujuannya adalah melindungi kehidupan dan kesehatan, serta menjamin penghormatan terhadap manusia.
- Kesamaan: Gerakan ini tidak membeda-bedakan kebangsaan, ras, agama, golongan, atau pandangan politik. Prioritas diberikan pada penanganan kasus yang paling mendesak, berdasarkan tingkat penderitaan.
- Kenetralan: Agar senantiasa memperoleh kepercayaan dari semua pihak, Gerakan ini tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
- Kemandirian: Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional, sekalipun merupakan pendukung dalam pelayanan kemanusiaan pemerintah, harus senantiasa menjaga otonominya agar dapat bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Gerakan.
- Kesukarelaan: Gerakan ini merupakan gerakan pertolongan sukarela yang tidak didasari motif mencari keuntungan apa pun.
- Kesatuan: Dalam satu negara hanya boleh ada satu Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Perhimpunan itu harus terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaannya di seluruh wilayah negara.
- Kesemestaan: Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah bersifat mendunia. Semua Perhimpunan Nasional mempunyai status yang sama dan memiliki tanggung jawab serta kewajiban yang sama dalam membantu satu sama lain.
Contoh Penerapan 7 Prinsip dalam Aksi PMR
Penerapan 7 prinsip pmr ini dapat dilihat dalam berbagai kegiatan sehari-hari anggota PMR, memastikan bahwa setiap tindakan mereka selaras dengan etika kemanusiaan.
Kemanusiaan dan Kesamaan dalam Pelayanan
Ketika seorang anggota PMR memberikan pertolongan pertama di sekolah, mereka tidak akan bertanya tentang latar belakang korban, agama, atau status sosialnya. Fokus utama adalah pada penderitaan yang dialami dan kebutuhan medis yang mendesak. Misalnya, saat ada teman yang pingsan atau terluka, pertolongan diberikan segera tanpa memandang apakah teman tersebut populer atau tidak. Ini adalah manifestasi nyata dari prinsip Kemanusiaan dan Kesamaan.
Kenetralan dan Kemandirian dalam Misi Kemanusiaan
Dalam kegiatan penggalangan dana atau bakti sosial untuk korban bencana, PMR akan memastikan bahwa bantuan disalurkan secara adil dan tidak memihak kelompok tertentu. Mereka tidak akan melibatkan diri dalam perdebatan politik atau agama yang mungkin ada di area bencana. PMR berupaya untuk bertindak secara independen dari pengaruh eksternal, hanya berpegang pada misi kemanusiaan. Misalnya, saat membantu di posko pengungsian, anggota PMR hanya fokus pada pendistribusian logistik dan pelayanan kesehatan tanpa terpengaruh oleh isu-isu yang bersifat politis.
Dampak Nyata: PMR sebagai Agen Perubahan Positif
Implementasi tri bakti pmr dan 7 prinsip pmr secara konsisten membentuk karakter anggota PMR menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan berjiwa kepemimpinan. Mereka tidak hanya memiliki keterampilan praktis dalam pertolongan pertama atau sanitasi, tetapi juga mengembangkan empati, kemampuan bekerja sama, dan inisiatif. Nilai-nilai ini menjadi bekal berharga yang akan terus relevan dalam setiap aspek kehidupan mereka, jauh setelah mereka tidak lagi aktif sebagai anggota PMR.
PMR bukan hanya sekadar ekstrakurikuler, melainkan sekolah kehidupan yang mengajarkan nilai-nilai universal kemanusiaan. Melalui dedikasi para anggotanya, PMR berperan besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan penuh kepedulian. Mereka adalah duta-duta kemanusiaan di usia muda, agen perubahan yang siap membawa dampak positif bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.
Kesimpulan
Tri Bakti PMR dan 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah adalah dua pilar fundamental yang menopang eksistensi dan misi Palang Merah Remaja. Tri Bakti PMR – meningkatkan keterampilan hidup sehat, berkarya dan berbakti di masyarakat, serta mempererat persahabatan nasional dan internasional – adalah panduan praktis bagi setiap anggota dalam menjalankan peran mereka. Sementara itu, 7 prinsip pmr – kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan – adalah etika universal yang memastikan setiap tindakan PMR dilakukan dengan integritas dan tanpa pamrih.
Dengan menginternalisasi dan mengamalkan nilai-nilai ini, anggota PMR tidak hanya menjadi penolong yang sigap, tetapi juga individu yang berkarakter kuat, berwawasan luas, dan berjiwa sosial tinggi. Mereka adalah harapan bangsa, generasi muda yang siap menjadi pemimpin masa depan yang peduli dan berkontribusi nyata bagi kemajuan kemanusiaan di Indonesia dan dunia.
