Tuliskan perbedaan antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa dalam hal menjurnal suatu transaksi ?

Tuliskan perbedaan antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa dalam hal menjurnal suatu transaksi ?

Jawaban 1 :

perbedaan transaksi nya di sebabkan oleh perbedaan model operasional nya. Pd perusahaan dagang, model operasional nya terdiri dr membeli barang dagang dan menjualnya kembali. artinya , produk yg dijual adl barang dagang.
sdgkn perusahaan jasa, model operasional nya hanya berupa membeli aset utk fasilitas memberi dan menjual jasa. artinya, perusahaan jasa tdk ada barang dagang yg dibeli dan dijual, melainkan aset dan menjual jasa.
perbedaan model operasional inilah yg menyebabkan perbedaan transaksi antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang yg menyebabkan perbedaan akuntansi diantara kedua jenis perusahaan tsb.

Dijawab Oleh :

Arif Kuswandi, S.Pd.I

Jawaban 2 :

perbedaan transaksi nya di sebabkan oleh perbedaan model operasional nya. Pd perusahaan dagang, model operasional nya terdiri dr membeli barang dagang dan menjualnya kembali. artinya , produk yg dijual adl barang dagang.
sdgkn perusahaan jasa, model operasional nya hanya berupa membeli aset utk fasilitas memberi dan menjual jasa. artinya, perusahaan jasa tdk ada barang dagang yg dibeli dan dijual, melainkan aset dan menjual jasa.
perbedaan model operasional inilah yg menyebabkan perbedaan transaksi antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang yg menyebabkan perbedaan akuntansi diantara kedua jenis perusahaan tsb.

Dijawab Oleh :

Aryani, S.Pd

Penjelasan :

Memahami Esensi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang

Sebelum menyelami lebih jauh tentang perbedaan penjurnalan, penting untuk memahami karakteristik dasar dari kedua jenis perusahaan ini. Model bisnis yang berbeda secara langsung memengaruhi jenis transaksi yang terjadi dan bagaimana transaksi tersebut dicatat.

Karakteristik Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah entitas bisnis yang kegiatan utamanya adalah menyediakan layanan atau keahlian tertentu kepada pelanggan. Produk yang mereka tawarkan bersifat tidak berwujud (intangible). Fokus utama mereka adalah kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Contoh perusahaan jasa meliputi firma hukum, kantor akuntan, salon kecantikan, bengkel mobil, konsultan manajemen, dan penyedia jasa internet.

Baca Juga:  Strategi promosi langsung dapat dilakukan dengan menggunakan ...

Ciri khas perusahaan jasa adalah tidak adanya persediaan barang dagang yang siap dijual kembali. Pendapatan mereka berasal dari biaya yang dikenakan atas jasa yang diberikan, dan beban operasional utamanya terkait dengan biaya tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas yang digunakan untuk menyediakan jasa tersebut.

Karakteristik Perusahaan Dagang

Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang adalah entitas yang kegiatan utamanya adalah membeli barang jadi dari pemasok dan menjualnya kembali kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk barang tersebut secara signifikan. Produk yang mereka tawarkan bersifat berwujud (tangible). Tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual barang dagangan.

Ciri paling menonjol dari perusahaan dagang adalah adanya persediaan barang dagang. Ini adalah aset utama yang terus berputar dalam siklus operasional mereka. Transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan ini menjadi inti dari operasional perusahaan dagang, yang kemudian memiliki implikasi besar pada proses penjurnalan.

Perbedaan Fundamental dalam Proses Bisnis

Perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang adalah terletak pada inti operasional dan model pendapatan mereka, yang secara langsung membentuk struktur akun dan kompleksitas penjurnalan.

Fokus Utama Operasi

Perusahaan jasa beroperasi dengan fokus pada penyediaan nilai melalui keterampilan dan keahlian. Siklus bisnis mereka cenderung lebih sederhana, berpusat pada penerimaan pesanan jasa, pelaksanaan jasa, dan penagihan. Beban utama adalah biaya langsung terkait penyediaan jasa (misalnya gaji karyawan, sewa peralatan) dan beban administrasi.

Sebaliknya, perusahaan dagang memiliki siklus operasi yang lebih kompleks. Ini melibatkan pembelian barang dagang, pengelolaan persediaan (penyimpanan, pengemasan), pemasaran, penjualan, dan pengiriman barang. Mereka harus mengelola rantai pasokan, menentukan harga jual yang kompetitif, dan memastikan ketersediaan stok.

Persediaan Barang Dagang: Pembeda Kunci

Keberadaan persediaan barang dagang adalah pembeda paling signifikan antara kedua jenis perusahaan ini. Perusahaan jasa tidak memiliki akun persediaan barang dagang dalam neraca mereka karena tidak ada barang fisik yang dibeli untuk dijual kembali. Mereka mungkin memiliki persediaan perlengkapan kantor atau bahan baku kecil, tetapi bukan untuk tujuan penjualan.

Baca Juga:  Kantor virtual mulai muncul pada tahun ?

Sementara itu, perusahaan dagang sangat bergantung pada persediaan barang dagang. Akun ini merupakan aset lancar yang vital dan memerlukan sistem pencatatan yang cermat. Pengelolaan persediaan ini tidak hanya memengaruhi neraca tetapi juga laporan laba rugi melalui Harga Pokok Penjualan (HPP), sebuah akun yang tidak ada dalam laporan keuangan perusahaan jasa.

Perbedaan Penjurnalan Transaksi: Inti Pembahasan

Memahami perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang adalah paling jelas terlihat saat kita membahas bagaimana transaksi-transaksi khas mereka dicatat dalam jurnal. Struktur akun dan logika di balik setiap entri jurnal sangat bervariasi.

Penjurnalan Transaksi pada Perusahaan Jasa

Penjurnalan pada perusahaan jasa cenderung lebih ringkas. Transaksi utama berputar pada pendapatan jasa yang diterima dan berbagai beban operasional yang timbul.

Contoh Transaksi Pendapatan Jasa

Ketika perusahaan jasa menyediakan layanan dan menerima pembayaran tunai atau secara kredit, entri jurnalnya akan sederhana.

  • Jika tunai:
    • Kas (Debit)
    • Pendapatan Jasa (Kredit)
  • Jika kredit (belum dibayar):
    • Piutang Usaha (Debit)
    • Pendapatan Jasa (Kredit)

Contoh Transaksi Beban Operasional

Beban operasional seperti gaji, sewa, listrik, dan perlengkapan dicatat sebagai berikut:

  • Pembayaran Gaji:
    • Beban Gaji (Debit)
    • Kas (Kredit)
  • Pembayaran Sewa Kantor:
    • Beban Sewa (Debit)
    • Kas (Kredit)

Penjurnalan Transaksi pada Perusahaan Dagang

Penjurnalan pada perusahaan dagang jauh lebih kompleks karena adanya persediaan barang dagang dan kebutuhan untuk melacak biaya perolehan barang yang dijual (HPP). Perusahaan dagang memiliki dua sistem pencatatan persediaan: Sistem Periodik (Periodic Inventory System) dan Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System). Perbedaan sistem ini sangat memengaruhi entri jurnal.

Transaksi Pembelian Barang Dagang (Sistem Periodik vs. Perpetual)

Pembelian barang dagang adalah transaksi inti.

  • Sistem Periodik: Hanya mencatat pembelian ke akun “Pembelian”. Persediaan diperbarui di akhir periode.
    • Pembelian (Debit)
    • Kas/Utang Usaha (Kredit)
  • Sistem Perpetual: Langsung memperbarui akun “Persediaan Barang Dagang” setiap kali ada pembelian.
    • Persediaan Barang Dagang (Debit)
    • Kas/Utang Usaha (Kredit)

Transaksi Penjualan Barang Dagang (Sistem Periodik vs. Perpetual)

Penjualan barang dagang adalah transaksi lain yang memiliki dampak ganda pada sistem perpetual.

  • Sistem Periodik: Hanya mencatat pendapatan penjualan. HPP dihitung dan dicatat di akhir periode.
    • Kas/Piutang Usaha (Debit)
    • Penjualan (Kredit)
  • Sistem Perpetual: Mencatat dua entri untuk setiap penjualan: satu untuk pendapatan penjualan dan satu lagi untuk harga pokok penjualan (HPP) serta penurunan persediaan.
    • Entri 1 (Penjualan):
      • Kas/Piutang Usaha (Debit)
      • Penjualan (Kredit)
    • Entri 2 (HPP):
      • Harga Pokok Penjualan (Debit)
      • Persediaan Barang Dagang (Kredit)
Baca Juga:  Sebutkan dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara bank umum dan bank perkreditan rakyat BPR ?

Transaksi Diskon, Retur, dan Ongkos Kirim

Transaksi-transaksi ini menambah lapisan kompleksitas, terutama dalam sistem perpetual.

  • Retur Pembelian (barang dikembalikan ke pemasok):
    • Sistem Periodik:
      • Kas/Utang Usaha (Debit)
      • Retur dan Potongan Pembelian (Kredit)
    • Sistem Perpetual:
      • Kas/Utang Usaha (Debit)
      • Persediaan Barang Dagang (Kredit)
  • Diskon Pembelian (potongan harga karena pembayaran cepat):
    • Sistem Periodik:
      • Utang Usaha (Debit)
      • Kas (Kredit)
      • Diskon Pembelian (Kredit)
    • Sistem Perpetual:
      • Utang Usaha (Debit)
      • Kas (Kredit)
      • Persediaan Barang Dagang (Kredit)
  • Retur Penjualan (pelanggan mengembalikan barang):
    • Sistem Periodik:
      • Retur dan Potongan Penjualan (Debit)
      • Kas/Piutang Usaha (Kredit)
    • Sistem Perpetual:
      • Retur dan Potongan Penjualan (Debit)
      • Kas/Piutang Usaha (Kredit)
      • Persediaan Barang Dagang (Debit)
      • Harga Pokok Penjualan (Kredit)
  • Ongkos Kirim: Bergantung pada syarat FOB Shipping Point atau FOB Destination.
    • Ongkos Kirim Dibayar Pembeli (FOB Shipping Point):
      • Jika pembeli membayar: tidak ada jurnal untuk penjual. Pembeli mencatatnya sebagai beban pengiriman atau menambah harga pokok persediaan.
    • Ongkos Kirim Dibayar Penjual (FOB Destination):
      • Beban Angkut Penjualan (Debit)
      • Kas (Kredit)

Laporan Keuangan dan Implikasinya

Perbedaan dalam penjurnalan ini tentu saja berimplikasi pada penyajian laporan keuangan. Perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang adalah paling mencolok pada laporan laba rugi dan neraca.

Pada laporan laba rugi perusahaan jasa, kita akan melihat akun Pendapatan Jasa dikurangi berbagai Beban Operasional untuk mendapatkan Laba Bersih. Tidak ada akun Harga Pokok Penjualan atau Laba Kotor.

Sebaliknya, laporan laba rugi perusahaan dagang akan menyajikan Penjualan Bersih, kemudian dikurangi Harga Pokok Penjualan untuk mendapatkan Laba Kotor. Setelah itu, barulah dikurangi berbagai Beban Operasional untuk mencapai Laba Bersih. Neraca perusahaan dagang juga akan menampilkan akun Persediaan Barang Dagang sebagai aset lancar yang signifikan, yang tidak ditemukan pada perusahaan jasa.

Kesimpulan

Secara fundamental, perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang adalah terletak pada objek utama yang diperdagangkan: jasa yang tidak berwujud versus barang fisik yang berwujud. Perbedaan mendasar ini kemudian melahirkan serangkaian implikasi akuntansi, terutama dalam hal penjurnalan transaksi. Perusahaan jasa memiliki proses penjurnalan yang lebih sederhana, berfokus pada pendapatan jasa dan beban operasional. Sementara itu, perusahaan dagang memiliki proses yang lebih kompleks, ditandai dengan keberadaan akun persediaan barang dagang, pembelian, penjualan, harga pokok penjualan, serta kebutuhan untuk memilih antara sistem pencatatan persediaan periodik atau perpetual.

Pemahaman yang jelas tentang perbedaan-perbedaan ini sangat penting bagi akuntan, manajer, investor, dan siapa pun yang berkepentingan dengan analisis keuangan. Pencatatan yang tepat sesuai dengan karakteristik setiap jenis perusahaan akan memastikan keakuratan laporan keuangan dan memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai kinerja dan posisi finansial suatu entitas bisnis.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top