ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua maksud hadis tersebut adalah​ ?

ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua maksud hadis tersebut adalah​ ?

Jawaban 1 :

Hadist tersebut mewajibkan seorang anak untuk berbakti kepada kedua orangtuanya serta dilarang untuk durhaka terhadap keduanya. Jika orang tua ridho terhadap anaknya, maka Allah pun akan ridho terhadap anak itu, sehingga akan diberikan kemudahan dalam pencapaiannya. Namun jika orngtua marah terhadap anaknya, Allah pun akan marah terhadap anak itu sehingga akan dipersulit segala urusannya.

Dijawab Oleh :

Dra. Nilawati, M.Pd

Jawaban 2 :

Hadist berbakti kepada orangtua

Dijawab Oleh :

Drs. Rochadi Arif Purnawan, M.Biomed

Penjelasan :

Memahami Makna Hadis “Ridho Allah pada Ridho Orang Tua”

Hadis yang berbunyi, “Ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua,” adalah sebuah penegasan yang sangat kuat mengenai pentingnya berbakti kepada orang tua. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Hibban dari Abdullah bin Amr bin Ash. Secara harfiah, hadis ini berarti bahwa ridho Allah SWT, keridhaan-Nya, keberkenan-Nya, dan rahmat-Nya, akan diberikan kepada seorang hamba yang berhasil meraih ridho orang tuanya. Sebaliknya, murka Allah SWT akan menimpa siapa saja yang menyebabkan orang tuanya murka atau tidak ridho kepadanya.

Makna hadis ini bukan berarti bahwa ridho orang tua adalah satu-satunya penentu ridho Allah, atau bahwa orang tua memiliki kekuasaan mutlak untuk menentukan nasib spiritual anaknya. Namun, ia menekankan bahwa berbakti kepada orang tua adalah salah satu jalan utama dan paling efektif untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Ini adalah indikator penting bagi keimanan dan ketakwaan seorang Muslim. Jika seseorang mampu berbuat baik kepada orang tua yang telah mengorbankan segalanya untuknya, maka ia dinilai memiliki akhlak mulia yang sangat disukai oleh Allah.

Kedudukan Agung Orang Tua dalam Islam

Ajaran Islam sangat mengagungkan posisi orang tua, menempatkan mereka pada derajat yang tinggi setelah hak Allah SWT. Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang secara eksplisit memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya. Hal ini menunjukkan betapa sentralnya peran orang tua dalam membentuk pribadi dan spiritualitas seorang Muslim.

Baca Juga:  Sebutkan Hadits ridho allah tergantung ridho kedua orang tua !

Perintah Berbakti kepada Orang Tua dalam Al-Quran

Al-Quran berulang kali menyerukan pentingnya berbakti kepada orang tua, seringkali menggandengkan perintah ini dengan perintah untuk menyembah Allah semata. Ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan orang tua di mata syariat.

  • Surat Al-Isra ayat 23-24: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.'” Ayat ini secara jelas melarang perkataan atau perbuatan sekecil apapun yang dapat menyakiti hati orang tua, dan menganjurkan untuk senantiasa bertutur kata lembut dan mendoakan mereka.
  • Surat Luqman ayat 14: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kembalimu.” Ayat ini mengingatkan kita akan pengorbanan besar seorang ibu sejak mengandung hingga menyusui, menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah dan kepada orang tua.

Keutamaan Berbakti dan Bahaya Durhaka

Berbakti kepada orang tua (birrul walidain) merupakan salah satu amal shaleh yang paling utama, bahkan bisa menjadi sebab diampuninya dosa dan diangkatnya derajat di sisi Allah. Sebaliknya, durhaka kepada orang tua (uququl walidain) adalah salah satu dosa besar yang ancamannya sangat berat, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga dosa yang Allah akan segerakan hukumannya di dunia sebelum di akhirat: berbuat zalim, durhaka kepada orang tua, dan memutuskan tali silaturahim.” (HR. Al-Hakim). Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari tidak mendapatkan ridho orang tua.

Orang Tua sebagai Pintu Surga

Dalam sebuah hadis lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu itu atau jagalah.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menggambarkan orang tua sebagai gerbang utama menuju surga. Dengan berbakti kepada mereka, seorang anak telah menjaga dan membuka pintu surga bagi dirinya sendiri. Sebaliknya, jika ia durhaka, ia seolah menutup atau bahkan menghancurkan pintu tersebut. Inilah mengapa ridho allah ridho orang tua menjadi kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Terjemahkan huruf pego ini kedalam bahasa indonesia !

Implikasi Praktis dari Hadis “Ridho Allah Ridho Orang Tua”

Memahami makna hadis tersebut harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ridho Allah ridho orang tua bukan sekadar teori, melainkan panduan praktis untuk membangun hubungan yang harmonis dengan orang tua dan meraih keberkahan dari Allah SWT.

Bentuk-bentuk Berbakti kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua memiliki banyak bentuk, tidak hanya terbatas pada hal-hal besar, tetapi juga mencakup tindakan-tindakan kecil yang tulus. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Menghormati dan Memuliakan: Berbicara dengan suara yang rendah dan sopan, tidak memotong pembicaraan, berdiri saat mereka datang, dan tidak berjalan di depan mereka tanpa izin.
  • Melayani Kebutuhan Mereka: Membantu pekerjaan rumah tangga, memenuhi keinginan mereka jika mampu, merawat mereka di usia tua, dan memastikan mereka hidup nyaman.
  • Mendoakan Mereka: Selalu mendoakan kebaikan, ampunan, dan rahmat bagi mereka, baik saat masih hidup maupun setelah meninggal dunia. Doa anak yang shaleh adalah amal jariyah bagi orang tua.
  • Menjaga Silaturahmi dengan Kerabat dan Sahabat Mereka: Setelah orang tua meninggal, melanjutkan hubungan baik dengan teman-teman dan kerabat mereka adalah bentuk bakti yang sangat dianjurkan.
  • Tidak Melakukan Perbuatan yang Menyakiti Hati: Menghindari perkataan “ah”, membentak, atau melakukan tindakan yang membuat mereka sedih atau marah.
  • Meminta Izin dan Nasihat: Melibatkan mereka dalam keputusan penting dan meminta restu atau nasihat mereka.

Batasan Ketaatan dan Prioritas Syariat

Meskipun ridho orang tua sangat penting, ada batasan dalam ketaatan kita kepada mereka. Islam mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah SWT adalah prioritas utama dan mutlak di atas segalanya.

Ketaatan dalam Hal Kebaikan

Seorang anak wajib mentaati orang tuanya selama perintah atau keinginan mereka tidak bertentangan dengan syariat Islam. Jika orang tua memerintahkan hal-hal yang baik, bermanfaat, dan tidak melanggar hukum Allah, maka wajib bagi anak untuk melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh hormat. Inilah jalan untuk meraih ridho Allah ridho orang tua.

Batasan Ketaatan terhadap Kemaksiatan

Namun, jika orang tua memerintahkan anak untuk berbuat maksiat, menyekutukan Allah, atau melanggar syariat, maka anak tidak wajib mentaatinya. Dalam kasus seperti ini, anak tetap harus berbicara dengan lembut, sopan, dan menjelaskan posisinya tanpa membentak atau menyakiti hati mereka. Firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 15: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku.” Ayat ini menjadi pegangan bahwa ketaatan kepada Allah adalah yang tertinggi, namun perlakuan baik kepada orang tua tidak boleh diabaikan meskipun mereka berbuat maksiat.

Baca Juga:  Jaringan yang menghubungkan dua atau lebih LAN disebut ?

Membangun Ridho Orang Tua untuk Meraih Ridho Allah

Membangun dan menjaga ridho orang tua adalah sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan cinta yang tulus. Ini adalah investasi jangka panjang untuk meraih ridho Allah SWT.

Komunikasi yang Baik dan Empati

Kunci utama dalam menjaga hubungan baik dengan orang tua adalah komunikasi yang efektif dan empati. Cobalah untuk memahami sudut pandang mereka, dengarkan keluh kesah mereka, dan jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan sayang dan terima kasih Anda. Terkadang, yang mereka butuhkan hanyalah didengarkan dan merasa dihargai. Luangkan waktu untuk bercengkerama, bertanya kabar, dan menceritakan kegiatan Anda, karena ini bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi mereka.

Doa dan Istighfar untuk Orang Tua

Selain berbakti secara fisik dan materi, doa adalah bentuk bakti yang paling mulia dan tidak terbatas oleh jarak atau waktu. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu mendoakan orang tua, memohon ampunan, rahmat, dan surga bagi mereka. Bahkan setelah mereka tiada, doa anak yang shaleh adalah salah satu dari tiga amal yang pahalanya terus mengalir. Doa seperti “Robbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama robbayani shoghiro” (Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku waktu kecil) adalah wujud nyata dari cinta dan bakti yang tiada akhir, yang Insya Allah akan mendatangkan ridho Allah ridho orang tua.

Kesimpulan

Hadis yang menyatakan “ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua” merupakan pilar penting dalam ajaran Islam yang menggarisbawahi betapa sentralnya peran orang tua dalam kehidupan seorang Muslim. Ia mengajarkan bahwa ridho Allah sangat erat kaitannya dengan bagaimana kita memperlakukan orang tua kita. Dengan berbakti, menghormati, dan melayani mereka dengan ikhlas, kita tidak hanya menunaikan kewajiban sebagai anak, tetapi juga membuka lebar pintu keberkahan dan keridhaan dari Sang Pencipta.

Meskipun ada batasan ketaatan jika perintah orang tua bertentangan dengan syariat Allah, prinsip dasar berbuat baik dan menjaga hubungan harmonis dengan mereka harus tetap menjadi prioritas. Memahami dan mengamalkan hadis ini adalah fondasi untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, serta meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat, karena sesungguhnya, ridho allah ridho orang tua adalah kunci utama menuju surga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top